Jakarta -
Ratusan akun Google Bisnis hotel di Indonesia diretas. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengungkapkan modus yang dilakukan penipu untuk merayu korban.
Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani mengatakan mulanya, pelaku mengakses akun Google Bisnis sehingga dapat mengganti nomor telepon resmi hotel tersebut dengan miliknya. Saat korban menghubungi nomor telepon tersebut, pelaku menawarkan tarif kamar hotel jauh lebih murah.
"Nah, kalau orang yang membuka di Google Business pasti dia mencari nomor telepon. Dalam komunikasi itu si pihak yang tidak bertanggung jawab ini memberikan harga itu murah. Lebih murah daripada room rate resmi. Nah, ini kan masyarakat biasanya tertarik, wah ini harganya murah, ambil di situ," katanya dalam konferensi pers di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Senin (12/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mendapat laporan sementara baru ada 10 hotel di Jawa Tengah yang sudah ada transaksi. Sejauh ini, pihaknya sudah menerima laporan 320 hotel di Indonesia. Sebagian besar terjadi di kota-kota besar, seperti Semarang, Solo, Surabaya, Jakarta, hingga Bandung.
Sejauh ini, ada 156 hotel yang terkena peretasan tersebut di Jawa Tengah, 60 hotel di Sumatera Barat, 92 hotel di Jawa Timur, dan 18 hotel di Sulawesi Tengah, 35 hotel di Bandung, dan di Lampung 8 hotel.
Kabar mengenai peretasan akun Google Bisnis berawal dari laporan badan pimpinan daerah (BPD) PHRI Sumatera Barat. Lalu, pihaknya langsung mengecek akun Google Bisnis hotel masing-masing.
Dia menduga aksi pemalsuan data elektronik tersebut dilakukan oleh sejumlah kelompok karena terjadi secara serentak. Untuk itu, pihaknya akan segera melapor ke pihak berwajib.
"Nah secara keseluruhan kita sudah melakukan perubahan untuk data tersebut langsung diperbaiki. Yang kita betul-betul antisipasi adalah jangan sampai ada masyarakat yang terkena penipuan. Kita juga coba dengan segera melaporkan ke polisi agar ini segera menjadi ranahnya pihak Polri," imbuhnya.
(ara/ara)