3 weeks ago
60
Jakarta -
Pesawat Boeing, 737 MAX mendarat kembali di China pada Senin (9/6). Ini menjadi penanda bahwa produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS) tersebut telah melanjutkan pengiriman karena perang tarif dengan China mereda.
Sebelumnya, Boeing menghentikan pengiriman pesawat baru ke China pada April karena kedua negara saling meningkatkan tarif. Pihak Boeing mengatakan pada akhir Mei 2025, pengiriman akan dilanjutkan pada Juni setelah tarif dikurangi sementara selama 90 hari.
Pesawat yang telah dicat Xiamen Airlines itu mendarat di completion centre Boeing di Zhoushan, setelah meninggalkan Seattle pada Sabtu lalu, dan berhenti untuk mengisi bahan bakar di Hawaii dan Guam saat melintasi Pasifik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip Reuters, Senin (9/6/2025), data dari aplikasi pelacakan Flightradar24 menunjukkan, pesawat Boeing awalnya terbang ke Zhoushan pada Maret, sebelum kembali ke AS pada pertengahan April, ketika maskapai penerbangan China berhenti menerima pesawat Boeing baru.
Boeing, Xiamen Airlines, dan regulator Otoritas Penerbangan Sipil Tiongkok (Civil Aviation Authority of China/CAAC) belum menanggapi permintaan komentar perihal ini. Sementara itu, China mewakili sekitar 10% dari daftar tunggu komersial Boeing, dan merupakan pasar penerbangan yang penting dan berkembang.
Diketahui, perwakilan China dan AS akan bertemu di London pada hari ini (9/6) untuk membahas kesepakatan perdagangan. Setidaknya tiga jet 737 MAX dipulangkan Boeing ke AS pada April dari Zhoushan sebelum dikirim ke maskapai China.
Boeing sebelumnya mengatakan, pelanggan di China tidak akan menerima pengiriman pesawat baru karena tarif, dan pihaknya berencana menjual kembali puluhan pesawat. Namun, Boeing tidak mengirimkan pesawat itu ke tempat lain, meskipun ingin memangkas persediaan yang ada. Pemerintah China mengatakan maskapai penerbangan China dan Boeing sangat terpengaruh oleh tarif yang diberlakukan AS.
Sementara itu, pada April 2025 Boeing mengatakan telah merencanakan 50 jet untuk dikirim ke maskapai China selama sisa tahun ini, dengan 41 unit dalam produksi atau sudah dibuat sebelumnya.
(ara/ara)
