Jakarta -
Pendiri e-commerce China PDD Holdings, Colin Huang mengalami penurunan kekayaan US$ 14 miliar atau setara Rp 216,8 triliun (kurs Rp 15.490). Akibatnya, Huang tak lagi menduduki posisi pertama orang terkaya di China.
Posisi Huang turun ke urutan empat daftar orang terkaya China. Padahal baru awal bulan ini Huang menempatkan di posisi pertama orang terkaya di China.
Dikutip dari Forbes, Rabu (28/8/2024), penurunan kekayaan itu disebabkan oleh anjloknya saham PDD Holdings hampir 30%. Saham PDD diperdagangkan pada harga US$ 97,35 dan menjadi yang terendah pada tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini kekayaan bersih Huang turun menjadi US$ 35,3 miliar setara Rp 546,7 triliun. Dalam daftar miliarder real-time Forbes, Huang berada di posisi nomor 50 di dunia dan nomor 4 di China.
PDD Holdings telah menyetor laporan keuangannya dan mencatat penjualan sebesar 97,06 miliar yuan (US$ 13,64 miliar), turun dari ekspektasi analis sebesar 100,17 yuan, atau US$ 14,1 miliar.
Laba operasional meningkat lebih dari dua kali lipat dari kuartal yang sama tahun lalu, dari US$ 1,78 miliar menjadi US$ 4,4 miliar. Namun, Wakil Presiden Keuangan PDD Jun Liu, mengakui pertumbuhan pendapatan perusahaan mengalami perlambatan dari kuartal ke kuartal.
"Tren tersebut kemungkinan akan terus berlanjut karena persaingan yang semakin ketat dan tantangan eksternal," kata dia.
Untuk diketahui, Colin Huang merupakan sosok di balik Pinduoduo, yang telah diubah menjadi PDD Holdings, pada 2015. Kekayaan bersihnya meningkat dari sekitar US$ 13,5 miliar pada 2019 hingga mencapai puncaknya US$ 55,3 miliar pada 2021 dan rata-rata US$ 38,9 miliar sepanjang tahun ini.
Ia menjabat sebagai CEO PDD hingga 2021 dan masih menjadi pemegang saham utama. PDD pun meluncurkan Temu, pasar anggaran daring yang pesaing terbesarnya adalah Shein, pada tahun 2022. Huang juga mendirikan Xinyoudi, perusahaan gim daring, dan platform e-commerce Ouku.com.
(ada/kil)