Jadi Bakomsus, Bripda Kiton Kogoya Bertekad Majukan Pertanian Papua Tengah

20 hours ago 1
winjudi online winjudi slot online situs winjudi online winjudi Akun slot gacor online terkini Akun situs slot gacor online terkini Akun link slot gacor online terkini Akun demo slot gacor online terkini Akun rtp slot gacor online terkini Daftar slot gacor online Daftar situs slot gacor online Daftar link slot gacor online Daftar demo slot gacor online Daftar rtp slot gacor online Daftar slot gacor online terkini Daftar situs slot gacor online terkini Daftar link slot gacor online terkini Daftar demo slot gacor online terkini Daftar rtp slot gacor online terkini informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini winjudi online

Jakarta -

Bripda Kiton Kogoya mengajak generasi muda Papua untuk terjun ke sektor pertanian, meski dia menyadari ini bukan hal yang mudah. Dia berharap dapat membangun tanah kelahirannya melalui pendekatan nyata di sektor pertanian.

"Saya ingin jadi bagian dari perubahan untuk kampung saya," ucap pemuda asal Papua Pegunungan ini dalam keterangan SSDM Polri pada Senin (30/6/2025).

Kiton Kogoya adalah salah satu Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) Polri yang dipersiapkan untuk mendukung misi ketahanan pangan nasional. Kiton Kogoya berlatar belakang pendidikan S1 Pertanian dari Universitas Widya Dharma, Klaten, Jawa Tengah (Jateng).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masyarakat kami terbiasa makan satu jenis makanan pokok saja. Kalau ubi, ya ubi terus. Maka dari itu, perlu ada penyuluhan agar masyarakat bisa mengonsumsi pangan yang lebih bergizi dan beragam," jelas Kiton.

Kiton menilai karakter pertanian di Papua berbeda dari wilayah lain. Pola tanam di kampung halamannya lebih menyesuaikan dengan kebutuhan konsumsi sehari-hari, bukan berorientasi pasar atau produksi besar.

"Satu lahan tidak ditanami satu jenis tanaman saja. Di kampung, pertanian itu untuk makan sendiri," kata dia.

Kiton bercerita, dia sempat kembali ke kampung halamannya setelah menyelesaikan kuliah untuk langsung mempraktikkan ilmunya. Ia mulai menanam singkong dengan metode baru yang terbukti menghasilkan panen melimpah.

Hasil ini kemudian menarik perhatian masyarakat setempat yang akhirnya mulai mengikuti cara bertaninya. Namun Kiton menyebutkan konsistensi perlu dijaga.

"Mereka kadang tertarik, kadang tidak. Kita harus terus sampaikan dengan pendekatan yang tepat," katanya.

Pendekatan DDS untuk Masuk ke Warga

Kiton Kogoya mengatakan, selama lima bulan dididik tentang ilmu dasar kepolisian, dia mendapat pengetahuan soal cara pendekatan ke masyarakat, yakni dengan metode door to door system atau DDS.

Dia menerangkan, Bakomsus Ketahanan Pangan tak hanya harus paham soal hukum dan keamanan, tapi juga memiliki keahlian di bidang pertanian, perikanan, ataupun peternakan yang nantinya menjadi andalan dalam pelaksanaan tugas.

"Kami pun ingin mendorong program DDS agar dapat mendekatkan diri kepada masyarakat untuk mencari tahu masalah-masalah mereka. Kita menghadirkan diri secara rumah ke rumah agar dapat berbaur dan mengerti apa yang mau disampaikan oleh masyarakat. Sehingga, tidak hanya menyukseskan program ketahanan pangan, tapi juga menjalin tari silaturahmi antara Polri dengan masyarakat. Polisi bukanlah musuh, tetapi sahabat untuk memecahkan masalah," ungkap dia.

Kiton sendiri menyebutkan program ini telah mengubah cara pandangnya terhadap kedisiplinan dan tanggung jawab sebagai anggota Polri. Ia berharap, ke depannya, program Bakomsus terus dikembangkan dan menjadi wadah bagi putra-putri dari berbagai daerah, termasuk Papua, untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

"Awalnya saya merasa tidak punya apa-apa. Tapi dengan semangat dan keyakinan, saya sampai di sini. Saya ingin jadi bagian dari perubahan untuk kampung saya," kata Kiton.

6 Jam Jalan Kaki untuk Daftar Polri

Keikutsertaan Kiton dalam program Bakomsus bermula dari unggahan di media sosial. Saat menemukan informasi pendaftaran, ia harus memanjat pohon besar di kampungnya untuk mendapatkan sinyal internet.

"Untuk mendapat jaringan, saya memanjat salah satu pohon besar. Ketika sudah di daerah tinggi, di situ saya membuka handphone dan mendapat sinyal, lalu saya melihat pendaftaran Bakomsus Polri," ujar Kiton.

Untuk mendaftar ke polsek terdekat, Kiton berjalan kaki selama 6 jam. Jarak rumahnya ke polsek sekitar 15-20 km.

"Jaraknya kira-kira 15-20 km. Jika jalan kaki bisa memakan waktu 6 jam, kalau pakai motor sekitar 3 jam. Saya biasanya bertransportasi dengan meminta tolong teman saya yang memiliki motor untuk mengantar saya," cerita dia.

Kiton Kogoya mengaku motivasinya untuk bergabung tergolong sederhana, yakni ingin bekerja dan mengabdi kepada negara. Menunjukkan kehadiran Polri di tengah masyarakat Papua.

"Terutama untuk mengatasi isu gizi buruk yang masih banyak terjadi di wilayah pegunungan. Masyarakat harus melihat langsung aksi kita, baru mereka percaya," pungkas dia.

Rekrutmen bakomsus Ketahanan Pangan dan MBG dilakukan oleh Bagian Penyediaan Personel Staf Sumber Daya Manusia (Bagdiapers SSDM) Polri sejak November 2024. Proses rekrutmen berlangsung sepanjang Desember 2025.

Polri menetapkan persyaratan pendaftar Bakomsus Pertanian, Peternakan, dan Perikanan mulai lulusan SMK, D3, D4, hingga sarjana. Lal...

Read Entire Article