Kabar Merger Grab-GOTO Muncul Lagi, Kini Singgung Investasi Danantara

3 weeks ago 10
winjudi online winjudi slot online situs winjudi online winjudi Akun slot gacor online terkini Akun situs slot gacor online terkini Akun link slot gacor online terkini Akun demo slot gacor online terkini Akun rtp slot gacor online terkini Daftar slot gacor online Daftar situs slot gacor online Daftar link slot gacor online Daftar demo slot gacor online Daftar rtp slot gacor online Daftar slot gacor online terkini Daftar situs slot gacor online terkini Daftar link slot gacor online terkini Daftar demo slot gacor online terkini Daftar rtp slot gacor online terkini informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini winjudi online

Jakarta -

Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) dikabarkan membuka peluang investasi dalam kesepakatan merger antara PT Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab.

Mengutip Bloomberg Jumat (6/6/2025), Danantara dikabarkan tengah memulai pembahasan awal dengan GOTO untuk mengakuisisi minoritas sahamnya. Langkah ini dilakukan untuk menekan kekhawatiran pemerintah ihwal dampak monopoli imbas merger GOTO dan Grab.

Diketahui, laporan Reuters sebelumnya menyebut Grab menargetkan kesepakatan merger tercapai pada kuartal II 2025. Grab dikabarkan akan membeli bisnis GOTO senilai US$ 7 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, kabar merger Grab dan GOTO dikhawatirkan mengorbankan konsumen di Indonesia. Pasalnya, konsumen tidak memiliki pilihan lain jika merger tersebut terealisasi lantaran kedua perusahaan memiliki layanan yang serupa.

Direktur Segara Institute Piter Abdullah menilai, konsolidasi di industri digital perlu memperhatikan keseimbangan antara pemain lokal dan asing. Menurutnya, dari empat pemain besar di sektor ini, hanya satu yang berasal dari dalam negeri.

Ia juga mengingatkan, penggabungan antara dua perusahaan dalam sektor yang sama bisa memunculkan dominasi pasar, sehingga pengawasan dari otoritas perlu diperkuat.

"Merger seperti ini bukan hal baru. Tapi karena dua perusahaan ini berada dalam industri dan segmen yang serupa, penting bagi pemerintah untuk mengkaji secara menyeluruh agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi pelaku usaha lain maupun konsumen," kata Piter saat dihubungi, Jumat (9/5/2025).

(hns/hns)

Read Entire Article