Jakarta -
PT Rekayasa Industri (Rekind), selaku lead Konsorsium RRE (Rekind, PT Rekayasa Engineering dan PT Enviromate Technology International) meningkatkan kapasitas pengolahan kilang Pertamina Balongan menjadi 150.000 barel per hari (BOPD) dari sebelumnya 125.000 barel per hari. Peningkatan kapasitas ini melalui pembangunan Refinery Development Master Plan (RDMP) RU VI Balongan Phase-1 CDU Crude Distillate Upgrading Project.
Keberhasilan itu ditandai dengan ditandatanganinya Sertifikat Final Acceptance antara Konsorsium RRE dengan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) di Jakarta, Rabu (7/8). Penandatanganan dilakukan langsung oleh Direktur Utama Rekind, Triyani Utaminingsih selaku Lead Konsorsium RRE dengan Direktur Proyek Infrastruktur KPI Kadek Ambara Jaya.
"Rekind di bawah bendera konsorsium berhasil meningkatkan kapasitas produksi kilang dari 125.000 menjadi 150.000 BOPD dengan spesifikasi produk yang sepenuhnya sesuai dengan kontrak. Pencapaian ini adalah bukti nyata dari komitmen dan kerja keras yang ditunjukkan oleh semua pihak yang terlibat," ujar Triyani dalam keterangan tertulis, Selasa (13/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, penyerahan Sertifikat Final Acceptance menandai bahwa semua spesifikasi teknis, standar kualitas, dan persyaratan kontrak telah terpenuhi dengan baik sesuai dengan yang disepakati sebelumnya. Ini juga menunjukkan bahwa proyek tersebut telah berhasil diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
Pencapaian ini, lanjut perempuan yang akrab disapa Yani itu, tidak mungkin terwujud tanpa dukungan dan komitmen penuh dari setiap anggota konsorsium serta terutama dari pemilik proyek, PT KPI. Dengan meningkatnya kinerja kilang, dia berharap dapat memberikan kontribusi bagi negara dan masyarakat.
"Terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepercayaan dan kerja sama yang luar biasa selama ini. Kami berharap bahwa dengan adanya peningkatan kapasitas di Kilang Balongan, kinerja kilang dapat terus meningkat dan memberikan kontribusi optimal bagi negara dan masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Operasi KPI, Didik Bahagia memperkirakan kilang ini mulai beroperasi pada 12 Agustus 2024. Selain itu, peningkatan kapasitas dinilai memberikan dampak yang signifikan.
"Dengan pencapaian ini, kita dapat terhindar dari ketergantungan pada super heavy crude dari salah satu kilang. Selain itu, fleksibilitas dalam penggunaan crude oil dapat diperluas, sehingga kita tidak lagi bergantung pada satu sumber saja," ujarnya.
Sebagai informasi, proyek RDMP RU VI Balongan Phase-1 memang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan Kilang Balongan dari 125 ribu barel per hari menjadi 150 ribu barel per hari.
(ara/ara)