Kemensos Wisuda 1.000 Penerima Bansos PKH di UGM

12 hours ago 6
winjudi online winjudi slot online situs winjudi online winjudi Akun slot gacor online terkini Akun situs slot gacor online terkini Akun link slot gacor online terkini Akun demo slot gacor online terkini Akun rtp slot gacor online terkini Daftar slot gacor online Daftar situs slot gacor online Daftar link slot gacor online Daftar demo slot gacor online Daftar rtp slot gacor online Daftar slot gacor online terkini Daftar situs slot gacor online terkini Daftar link slot gacor online terkini Daftar demo slot gacor online terkini Daftar rtp slot gacor online terkini informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini winjudi online

Jakarta -

Kementerian Sosial (Kemensos) menggraduasi 1.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (17/7). Mereka kini naik kelas menjadi keluarga yang lebih sejahtera, berdaya dan mandiri melalui program pemberdayaan hingga pelatihan keterampilan.

"Yang hadir di sini adalah para penerima manfaat yang selama ini mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah. Dan sekarang mereka sudah dinyatakan lulus untuk tidak lagi perlu mendapatkan bantuan sosial, tetapi akan beralih ke program-program pemberdayaan, seperti bantuan modal, bantuan usaha, bantuan bahan baku dan pelatihan-pelatihan yang mungkin bisa meningkatkan kemampuan usaha dari bapak-ibu sekalian," ujar Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul saat memberikan arahannya kepada para peserta graduasi seperti dalam keterangan tertulis, Kamis (17/7/2025).

Gus Ipul mengatakan bansos bersifat sementara. Sedangkan pemberdayaan bersifat selamanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bantuan sosial hadir sebagai awal proses pemberdayaan, bukan akhir perjuangan karena bantuan sosial sementara, berdaya selamanya," ujar Gus Ipul.

"Bansos adalah tangan yang menangkap, bukan tali yang mengikat. Ini adalah hak sementara, bukan identitas tetap," tambahnya.

Gus Ipul mengungkapkan ada lima kunci graduasi dari ketergantungan bansos menuju kemenangan. Pertama, jelas dia, para KPM harus berani memulai hidup mandiri tanpa bergantung dengan bansos. Sebab, graduasi atau kelulusan ini bukan akhir, melainkan awal keberanian untuk melangkah keluar dari zona nyaman menerima bansos.

"Jadi ibu-bapak sekalian yang sekarang graduasi ini sebenarnya sedang menegakkan kepala bahwa kami mampu, kami bisa, kami tolak bansos, kami berdaya," ujarnya.

Kemudian kunci kedua, yaitu mandiri melangkah. Ia menyebut, setelah keberanian, maka lahirlah kemandirian.

"Hidup tidak lagi tergantung pada bantuan. Siap berdiri di atas kaki sendiri dan membuat keputusan penting bagi keluarga," jelas Gus Ipul.

Selanjutnya kunci graduasi ketiga adalah ruang baru. Gus Ipul menyampaikan, graduasi membuka ruang bagi diri masing-masing KPM untuk tumbuh dan bagi orang lain yang menanti giliran menerima bantuan.

"Dengan Anda mandiri, ruang bantuan tersedia untuk mereka yang lebih membutuhkan. Jadi yang lulus ini pada dasarnya sedekah, pada dasarnya juga amal ibadah untuk memberikan kesempatan kepada mereka yang lebih membutuhkan," katanya.

Kemudian kunci graduasi keempat adalah menjadi inspirasi. Gus Ipul mengatakan, graduasi bukan hanya kemenangan pribadi. Melainkan momen ini merupakan cerita inspiratif bagi sesama yang membuktikan bahwa kemiskinan bukan takdir yang tidak bisa dilawan, tapi fase hidup yang bisa dilewati.

Kunci terakhir, graduasi adalah narasi baru dari yang semula mengandalkan bansos menuju kemenangan.

"Anda adalah bukti nyata bahwa nasib bisa diubah. Saat ini bapak-ibu adalah harapan bagi banyak orang," tegas Gus Ipul kepada para peserta graduasi.

Dalam acara graduasi ini, Kemensos juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan 16 perguruan di wilayah DIY. Penandatangan ini menjadi dasar kerja sama dalam menangani kemiskinan melalui pemberdayaan sosial

"Tentunya kolaborasi ini dalam rangka percepatan penanganan kemiskinan melalui pemberdayaan sosial," kata Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial (Dirjen Dayasos) Kemensos, Mira Riyati.

Adapun 16 perguruan tinggi itu adalah UGM, UNY, UIN Sunan Kalijaga, UPN Veteran Yogyakarta, UMY, UII, Universitas Gunung Kidul, Universitas Sanata Dharma, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, dan Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

Kemudian, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Kristen Duta Wacana, Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta, Politeknik Multimedia Yogyakarta, Politeknik Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta dan Akademi Pembangunan Masyarakat Desa Yogyakarta.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor UGM Prof dr Ova Emilia berharap penandatanganan nota kesepahaman ini menjadi landasan untuk memperkuat kontribusi perguruan tinggi terhadap program-program sosial, khususnya mempercepat penanganan kemiskinan melalui pendekatan ilmiah dan partisipatif.

"Dan UGM siap dalam waktu dekat ini akan segera menindaklanjuti bersama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Direktorat Pengabdian Pada Masyarakat pada khususnya untuk merealisasikan program percepatan penanganan kemiskinan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta bersama 16 universitas di Daerah Istimewa Yogyakarta," ungkapnya.

"Semoga dengan sinergi yang telah dibangun dapat semakin memperkuat pengembangan kapasitas sumber daya manusia di negeri yang kita cintai," harapnya.

(akd/akd)

...
Read Entire Article