Jakarta -
Pembangunan ibu kota baru terus dikebut beberapa waktu ke belakang. Masyarakat di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur banyak yang mengeluh dengan pembangunan ini.
Selama pemerintah membangun IKN, masyarakat di sekitar IKN mengeluh soal polusi, debu, hingga kebisingan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal keluhan ini. Menurutnya, pemerintah sudah banyak mengajak masyarakat bicara soal dampak pembangunan di IKN.
Dia meminta masyarakat memaklumi pembangunan IKN. Pasalnya, sebuah mega proyek memang memberikan dampak saat pembangunannya. Malah dia memberi celetukan tak mungkin pembangunan sebuah proyek bila tidak ada kebisingan 'tang teng tang teng.'
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ini kan selalu ajak bicara dengan masyarakat dalam setiap pembangunan, tali memang kalau pembangunan itu nggak ada suara tang teng tang teng ya ndak bangun," beber Jokowi di Ibu Kota Nusantara, Selasa (13/8/2024).
Sebelumnya, Jokowi juga pernah bicara soal keluhan masyarakat ini. Jawabannya sama, dia meminta masyarakat maklum. Dia yakin meski masyarakat mendapatkan dampak negatif untuk beberapa waktu, ke depannya ada manfaat yang bisa didapat masyarakat.
Utamanya adalah manfaat ekonomi. Eks Gubernur DKI Jakarta itu yakin, Kota Nusantara nantinya bakal memberikan dampak daya ungkit ekonomi ke daerah sekitar.
Saat ini saja, di momen-momen pembangunan IKN, dari laporan kantor cabang Bank Indonesia Kalimantan Timur, Jokowi bilang pertumbuhan ekonomi sedang mengalami kenaikan di provinsi yang menjadi tempat ibu kota baru tersebut.
"Tetapi, ya coba dicek di BI di Kalimantan Timur growth pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama berapa persen tahun ini, kuartal kedua berapa persen. Artinya pembangunan ini sudah berdampak pada wilayah sekitar IKN," ujar Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Istana Garuda, Nusantara, Senin (29/7/2024) yang lalu.
"Terakhir setahu saya, sudah di atas 7% lebih dikit. Tinggi sekali," kata Jokowi lagi meyakinkan bahwa pembangunan IKN memberi dampak daya ungkit ekonomi besar.
(hal/fdl)