Jakarta -
Mendengar kata Bali, selain keindahan pantainya, ada juga gunung yang patut dikunjungi yaitu Gunung Batur. Sudah lama sekali saya ingin mengunjungi Gunung Batur, akhirnya dengan modal nekat aku pun pergi dengan solo travelling.
Perjalanan itu semakin mendebarkan setelah saya mesti berburu tiket promo dan menghadapi drama penerbangan yang bikin hati dagdigdug.
Apa sih yang membuat aku ingin sekali megunjungi gunung Batur ini? Sederhana sih, aku ingin menikmati indahnya sunrise di Puncak Gunung Batur. Itu karena untuk mencapai keindahan gunung ini tidak perlu memakan waktu yang panjang seperti harus menginap di atas gunung. Cukup 2 jam jalan santai dan bisa sewa motor juga lho.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena keinginanku yang sangat kuat untuk menikmati perjalanannya, aku pun berangkat dari hotel dekat Kuta pukul 1 dini hari WITA. Lantaran untuk menuju daerah Batur yang berada di wilayah Kintamani, saya harus menempuh waktu perjalanan selama 1-2 jam.
Berulang kali Bapak Wayan, sopir yang menjemputku menanyakan benarkah aku akan naik ke atas puncak gunung Batur sendiri? tentu saja tidak hehe. Aku sudah menyiapkan dari awal untuk diantar oleh kerabat, yakni Sri Ayu, perempuan Bali yang sangat lembut dan cantik.
Gunung Batur merupakan puncak dari Gunung Mahameru, sebuah gunung berapi aktif di kecamatan Kintamani. Gunung itu berukuran 10 x 13 km yang sebagian berisi danau kaldera yang besar dan yang lebih kecil 7,5 km. Gunung ini dibentuk oleh runtuhnya ruang magma gunung. Sementara itu, Gunung Batur berketinggian 1.717 meter.
Sebelum melakukan pendakian Gunung Batur, ada beberapa hal yang harus disiapkan, misalnya persiapan fisik yang harus dalam keadaan sehat, memakai baju yang nyaman, sepatu atau sandal gunung, membawa senter. Selain itu pendaki juga bisa membawa camilan berupa madu, gula merah, atau coklat sebagai asupan energi selama pendakian.
Sepanjang pendakian, aku dan Sri Ayu saling cerita sehingga perjalanan tidak terasa. Sampai di pos 1, kami beristirahat sebentar. Sementara ada beberapa pendaki lain yang sudah tak sanggup melanjutkan pendakian dan memilih meneruskan perjalanan dengan motor yang disewa.
Sedangkan aku kembali melanjutkan perjalanan karena ingin sekali melihat dan menikmati munculnya sunrise di puncak gunung Batur. Sesampainya di pos 3, aku diberitahukan oleh Sri Ayu tempat yang strategis untuk menikmati kemunculan sunrise.
Oh iya yang berbeda di Gunung Batur dengan gunung lainnya adalah kita dapat menikmati panorama yang memukau pemandangan 360 derajat. Berada di puncaknya, kita dapat menikmati 3 gunung sekaligus yaitu Gunung Agung, Gunung Abang, dan Gunung Batur. Hamparan gunung itu akan terhampar di depan mata menciptakan lukisan alam yang sempurna.
Oh iya, traveler jangan takut akan kelaparan di sini. Karena di pos 3 terdapat warung yang siap menyediakan mi instan dengan telur yang membuat semangat dan menambah energi para pendaki.
Selain melihat keindahan sunrise, kita juga bisa melihat hot steam yaitu magma yang mengeluarkan hawa panas dan bahkan bisa untuk merebus telur loh.
Setelah menikmati keindahan di puncak Gunung Batur, aku pun turun. Saat kembali menuju Kuta, sepanjang perjalanan terdapat beberapa cafe dengan view gunung Batur yang indah sekali. Puas rasanya wishlist aku tercapai dengan melihat keindahan sunrise di puncak Gunung Batur Bali.
Selanjutnya, ingin rasanya menikmati keindahan pantai Gili Labak dengan pasir putih serta air laut berwarna biru kehijauan yang ada di Sumenep.
Yuk ikut menjelajah keindahan Sumenep dengan mengirimkan cerita perjalan kamu ya. Klik di sini