Menteri Wihaji Hadiri Wisuda Tahfiz: Agama Fondasi Utama Membangun Keluarga

18 hours ago 9
winjudi online winjudi slot online situs winjudi online winjudi Akun slot gacor online terkini Akun situs slot gacor online terkini Akun link slot gacor online terkini Akun demo slot gacor online terkini Akun rtp slot gacor online terkini Daftar slot gacor online Daftar situs slot gacor online Daftar link slot gacor online Daftar demo slot gacor online Daftar rtp slot gacor online Daftar slot gacor online terkini Daftar situs slot gacor online terkini Daftar link slot gacor online terkini Daftar demo slot gacor online terkini Daftar rtp slot gacor online terkini informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini winjudi online

Jakarta -

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji, menghadiri Wisuda Tahfiz Al-Qur'an angkatan ke-2 di Pondok Pesantren Fahliza, Jakarta Timur. Wihaji menegaskan pentingnya peran agama sebagai salah satu dari 8 fungsi keluarga dalam mewujudkan generasi emas Indonesia.

Dalam sambutannya, Menteri Wihaji menekankan bahwa keluarga yang kuat harus dibangun di atas fondasi nilai-nilai spiritual. Fungsi agama dalam keluarga bukan sekadar formalitas, tetapi menjadi arah hidup generasi masa depan.

"Karena bicara bangunan keluarga, yang utama ada fondasi, dan fondasi keluarga menurut saya kekuatannya adalah agama yang menjadi kunci dan Al-Qur'an menjadi petunjuk," ujar Menteri Wihaji, Sabtu (19/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wihaji mengatakan wisuda santri ini merupakan bukti konkret bahwa fungsi agama dalam keluarga berhasil diterapkan melalui peran orang tua, lembaga pendidikan, dan lingkungan sekitar.

"Pondok Pesantren Fahliza membentuk karakter, disiplin, dan nilai kehidupan sejak usia dini, sesuai dengan semangat fungsi agama dalam 8 fungsi keluarga yang perlu menjadi acuan bagi para orang tua," ujar Menteri Wihaji.

Delapan Fungsi Keluarga dimaksud adalah fungsi-fungsi yang perlu diaplikasikan oleh seluruh anggota keluarga. Delapan Fungsi Keluarga tersebut adalah fungsi agama, sosial dan budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan fungsi lingkungan

Setiap fungsi keluarga harus diterapkan setiap anggota keluarga sesuai perannya masing-masing. Dalam 8 fungsi tersebut, fungsi agama menempati posisi sentral. Fungsi ini mengarahkan keluarga agar menanamkan nilai-nilai ketuhanan dan moralitas sejak dini kepada anak.

Peran keluarga pada fungsi ini sangat penting, karena keluarga merupakan tempat pertama seorang anak mengenal, menanamkan, menerapkan dan menumbuhkan serta mengembangkan nilai-nilai agama yang dianut.

Mendukbangga Wihaji hadiri wisuda tahfiz di Jakarta TimurMendukbangga Wihaji hadiri wisuda tahfiz di Jakarta Timur Foto: dok. Istimewa

Dalam sambutannya, Menteri Wihaji juga menyinggung penggunaan ponsel dan media sosial oleh anak yang telah menggeser peran orang tua. Ia berharap pendidikan agama seperti yang dilakukan Pondok Pesantren Fahliza bisa menjadi penyeimbang.

"Rata-rata masyarakat Indonesia memegang handphone 8,5 jam per hari. Maka, otak kita yang mempengaruhi sekarang bukan orang tua... tapi handphone," ungkapnya.

Pondok Pesantren Fahliza yang dibina oleh Sunarto dan Liza Melia ini mewisuda 42 santri dari program Tahfidz dan Tahsin. Pondok Pesantren Fahliza juga mengapresiasi para orang tua asuh dan donatur atas komitmennya membantu akses pendidikan bagi anak yatim, piatu, dan duafa.

Sebanyak 80 persen santri, baik mukim maupun nonmukim, telah mendapat bantuan pendidikan tanpa biaya.

"Kami tidak bisa sendiri. Maka, kami melakukan dengan program Orang Tua Asuh dan Program Donatur. Dari itu kami memiliki 14 Orang Tua Asuh dan beberapa donatur, sehingga mampu menggratiskan 80 persen dari santri mukim maupun nonmukim," ujar Sunarto dalam sambutannya.

(lir/lir)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article