Jakarta -
Tak hanya menawarkan kualitas dan kemewahan, restoran berbintang Michelin ini lakukan aksi mulia. Para tunawisma yang terlantar dikaryakan bersama.
Untuk mendapatkan sebuah penghargaan bergengsi tentu banyak yang harus dikorbankan. Begitu pula dengan upaya para chef dan pemilik restoran demi mendapatkan bintang Michelin.
Kualitas makanan, pelayanan, dan berbagai faktor lain akan dijaga dengan sangat ketat. Sampai-sampai ada beberapa restoran yang kemudian memberlakukan peraturan-peraturan tertentu demi menjaga kualitasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi berbeda dengan salah satu satu restoran berbintang Michelin ini. Tak hanya fokus menjaga penghargaannya, mereka juga aktif melakukan aksi mulia untuk orang-orang disekitarnya.
Restoran di inggris ini menjadi restoran berbintang Michelin yang mempekerjakan para tunawisma. Foto: The Guardian
Adam Simmonds dilaporkan oleh The Guardian (20/9) menjadi sosok yang tengah disoroti bukan hanya karena restorannya meraih bintang Michelin. Melalui kerja kerasnya Simmonds bahkan telah meraih tiga bintang Michelin hingga akhirnya memutuskan untuk membuka sebuah restoran.
Simmonds membuka sebuah restoran yang diberi nama Home Kitchen dengan lokasi di bagian utara London's Primrose Hill. Di sana Simmonds mempekerjakan 16 pegawai yang ternyata hampir seluruh pekerjanya pernah menjadi tunawisma untuk menyajikan berbagai menu Western baik menu set maupun ala carte.
Tak ada kekhawatiran yang dimiliki oleh Simmonds dengan mempekerjakan para tunawisma tersebut. Tujuan utamanya justru hendak mengubah perspektif orang-orang terhadap restoran yang mewah dan nyaman.
"Kami hanya berpikir, tunggu sebentar, sepertinya banyak orang yang berusaha ingin mendapatkan kesempatan dalam memperbaiki ekonominya. Kami jelas dapat melakukan hal tersebut," ujar Simmonds.
Mereka dilatih hingga dituntun untuk mendapatkan sertifikasi yang layak untuk bekerja. Foto: The Guardian
Ada cara sendiri yang diterapkan oleh Simmonds dalam mempekerjakan mantan tunawisma itu. Mereka yang hendak bekerja bersamanya harus melalui proses pelatihan bahkan tak menutup kemungkinan Simmonds akan memfasilitasi proses sertifikasinya.
Beberapa pekerja yang pernah dilatihnya dikirim untuk melalui sertifikasi oleh Beyond Food dan sebagian lainnya sampai meraih sertifikasi profesional pada Westminster Kingsway College.
Salah satu tunawisma yang dipekerjakan Simmonds bernama Lily. Lily awalnya datang ke Inggris sebagai pencari suaka dan tidak memiliki izin bekerja sehingga terpaksa menjadi seorang tunawisma yang terlantar.
Hingga suatu hari ia bertemu Simmonds dan mendapatkan visa kerja untuk ikut berkarya pada Home Kitchen. Lily menjadi salah satu bukti ketulusan Simmonds membantu sesama manusia hingga membuat wanita yang awalnya hanya pengungsi kini merasa memiliki rumah kedua di Home Kitchen.
(dfl/odi)