Jakarta -
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI telah melakukan uji coba penambahan 14 perjalanan LRT Jabodebek mulai 5 Agustus lalu. Dengan begitu, jumlah total perjalanan LRT Jabodebek pada hari kerja meningkat dari 336 perjalanan menjadi 350 perjalanan.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan dengan penambahan uji coba ini, jarak antar kereta (headway) atau waktu tunggu menjadi lebih singkat. Pada lintas Jatimulya-Dukuh Atas dan Harjamukti-Dukuh Atas, waktu tunggunya menjadi 10 menit. Sementara, lintas Cawang-Dukuh Atas, waktu tunggunya menjadi 5 menit.
"Sebelumnya headway pada ketiga lintas tersebut saat peak hours mencapai 5,5-11 menit," kata Anne dalam keterangan tertulis, Selasa (13/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, penambahan perjalanan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan penumpang dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan. Terhitung sejak awal diluncurkan hingga Juli 2024, LRT Jabodebek telah mengangkut 15.275.593 penumpang.
Peningkatan animo masyarakat terlihat dari peningkatan jumlah penumpang dalam kurun waktu dua bulan terakhir ini. Pada Juni 2024, LRT Jabodebek mengangkut 1.736.940 orang, selanjutnya pada Juli 2024 menjadi 2.027.272 orang. Pada periode tersebut, ada kenaikan 16,7% atau 290.332 penumpang.
Dengan uji coba penambahan perjalanan, LRT Jabodebek dapat memberikan kemudahan lebih bagi para pengguna, khususnya pada jam-jam sibuk.
"Dengan GoA 3, LRT Jabodebek dibekali sistem keamanan dan keakuratan jadwal perjalanan yang baik. Dengan sistem pengoperasian yang canggih tersebut, KAI akan terus berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memastikan perjalanan LRT Jabodebek tetap selamat, aman dan nyaman," jelasnya.
Dari segi keselamatan, LRT Jabodebek telah terlindungi oleh Automatic Train Protection (ATP) serta Interlocking and Zone Controller. Dengan adanya ATP, LRT Jabodebek terlindungi dari overspeed dan jaminan pengereman yang andal.
Adapun interlocking and zone controller berfungsi untuk menjamin tidak ada kesalahan pembentukan rute serta mendistribusikan otorisasi kontrol operasi LRT.
(ara/ara)