Jakarta - PT Pertamina (Persero) tak menyia-nyiakan kesempatan untuk 'memamerkan' ragam inovasi yang telah dilakukannya untuk menjaga lingkungan di hadapan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya. Hal ini dilakukan Pertamina saat Siti Nurbaya mengunjungi booth Pertamina di ajang Festival LIKE 2.
Pada Sabtu (10/8) sekira pukul 16.00 WIB, Menteri LHK tiba di JCC Senayan untuk berkeliling mengunjungi sejumlah booth perusahaan yang berpartisipasi dalam ajang Festival LIKE 2. Ia disambut Pemimpin Redaksi detikcom Alfito Deannova Ginting, Direktur Bisnis detikNetwork Agustina Sembiring, bersama Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Sigit Reliantoro.
Rombongan terlebih dahulu berkeliling di booth Hall A untuk melihat booth Pasar Rakyat. Dengan menggunakan batik biru, Siti pun melanjutkan kunjungan ke sejumlah booth dan melakukan interaksi termasuk dengan Pertamina.
Corporate Brand PT Pertamina Persero Abraham Situmorang pihaknya berkesempatan menerangkan berbagai macam program ramah lingkungan dan keberlanjutan di hadapan Menteri LHK. Apalagi dalam ajang ini, Pertamina membawa tiga topik utama, yakni teknologi ramah lingkungan, produk ramah lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat.
"Ibu appreciate karena memang beliau juga tahu Pertamina, sebagian besar (program) Pertamina juga memang sudah di-monitor karena kami sering ikut PROPER juga," ungkap Abraham saat ditemui detikcom di ajang Festival LIKE 2.
Lebih lanjut, ia memaparkan teknologi yang sudah dilakukan Pertamina membuat pihaknya bisa menghadirkan solusi bahan bakar ramah lingkungan seperti produk Pertamax Green 95 yang terdiri dari campuran Pertamax dengan Biofuel. Inovasi ini membantu mengurangi emisi gas buang yang berbahaya bagi lingkungan.
Pihaknya juga memanfaatkan teknologi solar panel dengan memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di banyak titik operasional pom bensin untuk mewujudkan Green Energi Station.
"Di atapnya kita pakai solar panel, memang belum seluruhnya tapi sebagian besar energinya sudah pakai energi dari matahari dan nggak dari listrik," tuturnya.
Lebih lanjut, ada program Desa Energi Berdikari Pertamina di berbagai daerah di Indonesia yang menjadi salah satu cara Pertamina menjaga keberlanjutan lingkungan. Per Januari 2024, program Desa Energi Berdikari Pertamina telah menurunkan sebesar 729 ribu ton emisi karbon dari total 85 Program Desa Energi Berdikari.
Adapun jumlah tersebut didapatkan dari pemanfaatan 5 jenis energi terbarukan, yakni pembangkit listrik tenaga surya (64 program), gas metana dan biogas (12 program), micro hydro (6 program), biodiesel (2 program), serta energi hybrid dari tenaga surya dan angin (1 program).
"Meski Net Zero Emission (NZE) masih 2060, tapi kita pelan-pelan menuju ke sana. Memang nggak semudah membalikkan telapak tangan, tapi ibu menteri appreciate proses Pertamina menuju ke sana," tandasnya.
Sebagai informasi, kunjungan ini berlangsung dalam ajang Festival LIKE 2 yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Acara ini berlangsung 8-11 Agustus 2024 di JCC Senayan.
(anl/ega)