Jakarta -
Pemerintah membuka peluang keterlibatan badan usaha swasta menyalurkan bahan bakar avtur ke pihak maskapai. Saat ini pemerintah terus berupaya menurunkan harga tiket pesawat domestik yang dikeluhkan mahal.
Menurut Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves, Jodi Mahardi, efektivitas kebijakan penyaluran avtur tersebut akan tetap dipengaruhi faktor lain, misalnya respons dari industri hingga kesiapan infrastruktur.
"Terkait efektivitas kebijakan ini dalam menekan harga tiket pesawat, tentunya hal tersebut akan bergantung pada berbagai faktor, termasuk respon dari industri dan kesiapan infrastruktur," katanya saat dihubungi detikcom, Selasa (20/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jodi menyebut pemerintah akan memonitor dan mengevaluasi kebijakan tersebut demi menekan harga tiket pesawat. Namun kualitas layanan dan keselamatan penerbangan tetap dipertahankan.
"Pemerintah akan terus memonitor dan mengevaluasi kebijakan ini agar tujuan utama, yaitu memberikan harga tiket pesawat yang lebih terjangkau, dapat tercapai dengan tetap mempertahankan kualitas layanan dan keselamatan penerbangan," bebernya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, harga tiket pesawat yang tinggi telah dikeluhkan banyak orang belakangan ini. Pihaknya pun menyiapkan sejumlah langkah untuk menurunkan harga tiket tersebut.
"Kami menyiapkan beberapa langkah untuk efisiensi penerbangan dan penurunan harga tiket, misalnya evaluasi operasi biaya pesawat," kata Luhut dikutip dari Instagramnya, Kamis (12/7/2024).
Luhut menerangkan, Cost Per Block Hour (CBH) yang merupakan komponen biaya operasi pesawat terbesar perlu diidentifikasi rincian pembentukannya. Menurutnya, perlu strategi untuk mengurangi nilai CBH berdasarkan jenis pesawat dan layanan penerbangan.
"Selain itu, kami juga berencana untuk mengakselerasi kebijakan pembebasan Bea Masuk dan pembukaan Lartas barang impor tertentu, untuk kebutuhan penerbangan dimana porsi perawatan berada di 16 persen porsi keseluruhan setelah avtur," ujar Luhut.
(ily/rrd)