'Tukar Guling' Turis China dan Vietnam Masih Tinggi di 2024, Berapa Angkanya?

Hanoi -

Fenomena 'tukar guling' turis China dan Vietnam masih tinggi di tahun 2024. Fenomena saling tukar wisatawan itu marak terjadi di daerah perbatasan.

Popularitas pertukaran wisatawan lintas perbatasan antara China dan Vietnam di tahun 2024 masih tergolong tinggi. Kebanyakan wisatawan dari kedua negara ini masih menunjukkan antusiasmenya untuk berkunjung ke negara masing-masing.

Musim panas tahun ini, Vietnam masih menjadi negara favorit di Asia bagi pelancong asal China. Dikutip dari Bastille Post, Rabu (21/8/2024) menurut data yang dihimpun oleh Administrasi Pariwisata Vietnam, negara Komunis ini menerima 1,4 juta kunjungan wisatawan internasional pada lima bulan pertama di tahun 2024.

357.000 orang di antaranya adalah wisatawan asal China. Angka tersebut membuat China menjadi sumber pelancong paling banyak untuk pariwisata Vietnam. Angka itu diperkirakan akan terus meningkat di beberapa tahun ke depan.

Sementara itu, masyarakat Vietnam juga menunjukkan antusiasme tinggi untuk berkunjung ke China. Hal ini berkat prosedur pengajuan visa yang lebih mudah dan kebijakan pembayaran yang mudah bagi wisatawan Vietnam.

Pemandu wisata di Guangxi Zhuang, China Selatan yang berbatasan langsung dengan Vietnam, Wu Guiqun mengatakan, banyak wisatawan Vietnam yang berkunjung ke China untuk perjalanan yang singkat. Entah itu untuk acara kantor atau bersama keluarga dan teman.

"Saat ini banyak wisatawan Vietnam datang ke China untuk perjalanan singkat, biasanya diselenggarakan oleh perusahaan atau bersama saudara dan teman," ungkap Guiqun.

Sementara itu pemandu wisata asal Vietnam, Liang Shiqiu, mengungkapkan kebanyakan wisatawan Vietnam senang mendatangi tempat-tempat yang dekat. Selain karena tak perlu waktu yang lama, juga karena minim pengeluaran.

"Saya memandu tiga hingga lima kelompok dalam seminggu, orang Vietnam senang mengunjungi tempat-tempat terdekat seperti Dingxing di Guangxi. Karena penyebrangan perbatasannya mudah dan biayanya terjangkau," kata Shiqiu.

Salah satu wisatawan Vietnam, Nguyen Thi dalam perjalanannya berkunjung ke China menjelaskan, pengalaman yang nikmat dengan sajian kuliner yang enak, pemandangan indah, dan budaya lokal di sana.

"Hidangannya sangat lezat dan supnya sangat lezat, saya sudah kenyang tapi saya masih ingin terus makan," sebut Thi.

Serupa dengan Thi, wisatawan Vietnam lainnya, Nguyen Ba Oanh, juga terpukau dengan kuliner yang ada di China. Dengan banyaknya populasi di sana menjadikan pemandangan sekaligus pengalaman baru.

"Saya mencicipi makanan khas setempat, melihat pemandangan orang, dan pemandangan lainnya. Saya merasa setiap momen di sini sangatlah istimewa," jelas Ba Onh.

Wisatawan lainnya, Thai Thi Thanh yang mencoba merasakan berbelanja di supermarket di China yang lebih komplet dibandingkan dengan di negaranya. Walaupun harga di supermarket China lebih mahal, tetapi harga itu sebanding dengan kualitas barang.

"Dari segi harga di sini memang agak lebih mahal dibanding dengan di Vietnam, tapi menurut saya ada beberapa barang yang lebih segar dan sepadan dengan harganya," ujarnya.

(wsw/wsw)