Kazanlak -
Monumen Buzludzha, yang megah terletak di puncak gunung dekat Kota Kazanlak, Bulgaria dikunjungi 50 ribu turis per tahun. Bangunan bekas simbol Komunis itu menarik 50.000 pengunjung per tahun, meskipun terbengkalai.
Mengutip Euronews, Selasa (24/9/2024) struktur bangunan yang seperti piringan UFO ini dibangun antara 1971 hingga 1984 untuk merayakan berdirinya Partai Sosial Demokrat Bulgaria.
Setelah rezim Komunis runtuh, bangunan itu ditinggalkan oleh penghuninya. Bangunan tersebut mengalami kerusakan di sana-sini. Meski terbengkalai, tapi Buzludzha tetap menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke negara tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam beberapa tahun terakhir, interiornya yang menyeramkan justru memikat ribuan wisatawan. Penampakannya yang misterius menjadi populer di media sosial.
Penampakan mozaic di Monumen Buzludzha (Getty Images/iStockphoto/nikolay100)
Kini, Dewan Kota Kazanlak mengusulkan untuk membeli monumen tersebut sebagai daya tarik wisata di sana. Karena setiap tahunnya, monumen dari era komunis ini mampu menarik sekitar 50.000 pengunjung.
Pihak berwenang di Kazanlak juga berencana meminta suara dari penduduk mengenai pembelian monumen tersebut. Walaupun bangunan ini tidak dalam kondisi baik dan aksesnya pun dibatasi, tapi minat wisatawan masih tetap tinggi.
Monumen yang terbengkalai ini sering muncul di akun media sosial yang fokus pada lokasi-lokasi terbengkalai. Pada tahun 2020, tim restorasi internasional mulai memperbaiki mosaik di dalam bangunan yang terdiri dari lebih dari dua juta ubin.
Seiring waktu, sebagian kubah monumen telah runtuh, menyebabkan mosaik tersebut terancam. Restorasi mosaik ini didanai secara swasta, sehingga proposal dari Dewan Kazanlak menjadi yang pertama dari badan publik.
Wali Kota Kazanlak, Galina Stoyanova menyatakan keinginan untuk menginvestasikan 3,5 juta euro dari Rencana Pemulihan Uni Eropa dalam restorasi dan transformasi bangunan menjadi objek wisata.
Saat ini, monumen Buzludzha dimiliki oleh negara Bulgaria. Sebelumnya, bangunan itu dikelola oleh Partai Sosialis Bulgaria yang tidak memiliki dana untuk merawatnya.
Meskipun dihargai sebagai aset arsitektur dan budaya, namun monumen ini tetap menjadi simbol politik yang cukup kontroversial.
Lereng gunung di sekitarnya masih digunakan untuk pertemuan tahunan kaum Komunis Bulgaria. Jika usulan wali kota disetujui, referendum akan diadakan pada 17 November mendatang untuk memungkinkan warga memberikan suara tentang pembelian monumen tersebut.
(wsw/fem)