1 month ago
14
Jakarta -
Perut kembung atau disebut bloating merupakan kondisi yang cukup umum dialami seseorang. Kondisi ini membuat pengidapnya mengalami sensasi rasa tertekan, penuh, dan terlihat membesar pada perut.
Salah satu penyebab perut kembung adalah adanya gangguan pada pencernaan. Seringkali, kondisi ini bisa hilang dengan sendirinya setelah beberapa saat. Namun, bisa juga terjadi secara berulang.
Ahli gastroenterologi di Florida, Joseph Salhab mengatakan terdapat tujuh buah yang dapat membantu meredakan sensasi perut kembung. Di antaranya
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Bluberi
- Kurma
- Buah naga
- Buah kiwi
- Jambu biji
- Pepaya
- Nanas
Menurutnya buah-buahan ini mengandung kaya akan serat dan vitamin C yang dapat meningkatkan kadar bifidobacterium atau bakteri usus yang membantu mencerna serat, menyerap nutrisi dan, meningkatkan kekebalan tubuh.
"Salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan usus adalah dengan mengonsumsi lebih banyak makanan berserat tinggi dengan vitamin C," jelas Salhab, dikutip dari New York Post.
"Hal ini telah terbukti meningkatkan bakteri baik di usus untuk kesehatan GI [gastrointestinal] yang optimal," lanjutnya lagi.
Meski begitu, Salhab menyarankan pengidap sindrom iritasi usus besar atau IBS, untuk perlahan-lahan menguji toleransi mereka terhadap tujuh buah ini lantaran kandungan fruktosa yang dapat memicu gejala IBS.
Wanita dan orang dengan gangguan gastrointestinal seperti IBS, sembelit kronis, dan kolitis ulseratif cenderung mengalami kembung yang lebih sering dan parah.
Secara keseluruhan, hampir 18 persen populasi Amerika mengalami kembung setidaknya sekali seminggu, menurut survei global. Sebagian masalahnya mungkin karena kebanyakan orang Amerika tidak mendapatkan cukup serat, yang penting untuk kesehatan pencernaan .
"Kita biasanya hanya mengonsumsi sekitar 15 gram sehari, sementara American Heart Association merekomendasikan orang dewasa mengonsumsi 25 hingga 30 gram untuk membantu mengatur pergerakan usus, mengendalikan gula darah, dan mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke," lanjutnya lagi.
(suc/naf)
