Sosialisasi 4 Pilar, Ketua MPR Bamsoet Ingatkan Pentingnya Bela Negara

1 month ago 12
slot gacor anti rungkad
slot gacor anti rungkad
slot gacor anti rungkad
slot gacor anti rungkad
slot gacor anti rungkad
slot gacor anti rungkad
slot gacor anti rungkad
slot gacor anti rungkad
StarJudi slot gacor anti rungkad
WinJudi slot gacor anti rungkad
StarJudi slot gacor anti rungkad
WinJudi slot gacor anti rungkad
WinJudi slot gacor anti rungkad
StarJudi slot gacor anti rungkad Perusahaan PG Soft Membuka Pendaftaran Baru Untuk Semua Lulusan, Semua Umur Bisa Mendaftar 5 Shio Ini Akan Mendapatkan Rezeki yang Tiada Henti: Gates of Olympus Siap Menyambut Kemewahan Badai dan Petir Menyambar di Gates of Olympus Membuat x1000 Banjir Turun Terus Bagaimana Fenomena Equinox di Indonesia Menjadi Tombak Kemenangan di Mahjong Ways Hari Ini? Belajar Dari Orang Jepang, Inilah 3 Cara Menang Besar di Mahjong Ways 2 Dapatkan Saldo DANA Gratis Rp350.000 dari Gates of Olympus, Gunakan 5 Cara Ini Otomatis Langsung Cair Kasus PHK di Pulau Jawa Semakin Meningkat, Linda Mantan Karyawan Swasta Menjadi Sukses di Mahjong Ways Kisah Siti Sang Penyapu Jalanan yang Mendapatkan Kemenangan besar Mahjong Ways di PG Soft Menuju Indonesia 2025: Mahjong Ways dan PG Soft Siap Mengawal Hingga Akhir! Temuan Hasil Penelitian Terbaru Master Cun: Bermain Mahjong Ways Mampu Meningkatkan Perekonomian Keluarga
winjudi online winjudi slot online situs winjudi online winjudi Akun slot gacor online terkini Akun situs slot gacor online terkini Akun link slot gacor online terkini Akun demo slot gacor online terkini Akun rtp slot gacor online terkini Daftar slot gacor online Daftar situs slot gacor online Daftar link slot gacor online Daftar demo slot gacor online Daftar rtp slot gacor online Daftar slot gacor online terkini Daftar situs slot gacor online terkini Daftar link slot gacor online terkini Daftar demo slot gacor online terkini Daftar rtp slot gacor online terkini informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini winjudi online

Jakarta -

Ketua MPR RI ke-16 Bambang Soesatyo (Bamsoet) menuturkan sejak awal berdirinya negara RI, konsepsi bela negara telah memiliki makna penting dan krusial. Para pendiri bangsa (founding fathers) menempatkan bela negara pada posisi sentral dengan merumuskannya secara eksplisit dalam Konstitusi yang mengamanatkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

'Rumusan di atas setidaknya mengisyaratkan dua pesan penting. Pertama, bahwa upaya bela negara adalah tanggung jawab bersama segenap warga negara, tanpa kecuali," ujar Bamsoet, dalam keterangannya, Sabtu (21/9/2024).

"Kedua, bahwa bela negara memiliki dua dimensi implementasi, yakni sebagai hak warga negara untuk berpartisipasi, dan sebagai kewajiban manakala kondisi mengharuskan partisipasi warga negara," sambungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut ia sampaikan dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersama Himpunan Putra Putri Keluarga Angkatan Darat (HIPAKAD) di Jakarta, Jumat (20/9). Hadir antara lain Ketua Umum DPP HIPAKAD Hariara Tambunan, Deputi Menkopolhukam Mayjen Rudy Syamsir, Sekretaris Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Heri Pribadi, Waaster Kasad bidang Ren dan Puanter Brigjen TNI Edy Rochmatullah, Plt Ketum DPP PPAD Mayjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjuntak, serta Wakil Ketua KPK Johanis Tanak.

Bamsoet menjelaskan bela negara tidak sesederhana dimaknai sebagai kesiapsiagaan setiap warga negara untuk memanggul senjata manakala diperlukan. Bela negara juga tidak hanya dimaknai sebagai kesanggupan setiap warga negara menjadi sumber daya komponen cadangan negara, sebagai penopang kekuatan militer.

"Konsepsi bela negara sendiri memiliki spektrum pemaknaan yang luas. Yaitu sebagai tekad, sikap, dan tindakan dari setiap warga negara yang dilandasi oleh rasa cinta Tanah Air, kesadaran dan komitmen untuk berbakti pada negara, kesediaan berkorban demi kepentingan negara, serta menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara dari berbagai ancaman," kata Ketua DPR RI ke-20 itu.

Bamsoet menguraikan dalam perkembangannya manifestasi dan implementasi dari konsep 'bela negara' mulai mengalami pergeseran paradigma. Seiring dengan dinamika dan perkembangan zaman, ancaman terhadap keamanan nasional tidak lagi bersifat kasat mata dan konvensional, tetapi juga bersifat kompleks, serta berdimensi ideologis.

"Untuk menghadapi ancaman yang bersifat konvensional, maka fokus perhatian kita akan bertumpu pada seberapa kuat kekuatan militer yang kita miliki. Jika merujuk pada data Global Fire Power, kekuatan militer Indonesia menempati urutan ke-13 di dunia," kata Ketua Dewan Pembina Depinas Ormas Pendiri Partai Golkar SOKSI tersebut.

"Namun sekali lagi, konsepsi bela negara tidak boleh dimaknai secara sempit, hanya sebatas upaya menjaga dan melindungi negara dari ancaman militer," lanjutnya.

Bamsoet memaparkan ancaman konvensional dapat dikalkulasi dengan perhitungan matematis, dan disikapi dengan strategi militer terukur. Namun, ancaman non militer yang bersifat kasat mata, kompleks, dan berdimensi ideologis, justru menghadirkan tantangan yang tidak mudah ditanggulangi.

"Ancaman yang berdimensi ideologis tersebut mewujud dalam beragam fenomena. Antara lain berkembangnya sikap intoleransi dalam kehidupan masyarakat, tumbuhnya radikalisme dan terorisme, munculnya sikap disintegrasi hingga separatisme, serta beragam bentuk ancaman lainnya yang menggerus sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa kita," urai Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila (PP) itu.

Bamsoet menambahkan memaknai konsep bela negara secara komprehensif adalah integrasi dari upaya mempertahankan kedaulatan negara dalam segala aspek dan dimensinya. Baik dalam kedaulatan politik, kedaulatan ideologi, kedaulatan pertahanan keamanan, kedaulatan wilayah teritorial, kedaulatan ekonomi, maupun kedaulatan sosial budaya.

Melalui derasnya arus globalisasi yang menembus batas-batas teritorial, berbagai ancaman ideologis semakin terasa nyata. Nilai-nilai asing yang merasuk melalui globalisasi mulai menggeser nilai-nilai kearifan lokal kita, dan menggerus nilai-nilai ke-Indonesiaan.

"Di sinilah urgensi menghadirkan konsep bela negara dalam dimensi ideologis. Diperlukan pembaruan paradigma dan pengembangan strategi bela negara yang sesuai dengan kebutuhan zaman," pungkasnya.

(ncm/ega)

Read Entire Article