Setjen MPR Bahas Struktur Ketatanegaraan Pasca Amendemen UUD 1945

15 hours ago 5
winjudi online winjudi slot online situs winjudi online winjudi Akun slot gacor online terkini Akun situs slot gacor online terkini Akun link slot gacor online terkini Akun demo slot gacor online terkini Akun rtp slot gacor online terkini Daftar slot gacor online Daftar situs slot gacor online Daftar link slot gacor online Daftar demo slot gacor online Daftar rtp slot gacor online Daftar slot gacor online terkini Daftar situs slot gacor online terkini Daftar link slot gacor online terkini Daftar demo slot gacor online terkini Daftar rtp slot gacor online terkini informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini winjudi online

Jakarta -

Perpustakaan Sekretariat Jenderal MPR RI menggandeng Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam gelaran 'Pustaka Akademik', Selasa (1/7). Kegiatan ini membahas mengenai 'Struktur Ketatanegaraan: Analisis Yuridis atas Dinamika Lembaga-lembaga Negara Pasca Amendemen UUD 1945'

Salah satu poin sentral dalam kegiatan Pustaka Akademik ini adalah pergeseran posisi MPR RI setelah amendemen UUD 1945. Dalam pemaparannya, Kepala Biro Humas dan Sistem Informasi Setjen MPR RI Anies Mayangsari Muninggar menyoroti perubahan paradigma dari supremasi MPR menuju supremasi konstitusi.

"Sebelum amendemen, MPR adalah lembaga tertinggi yang menjadi penjelmaan seluruh rakyat Indonesia. Kini, MPR hanya satu dari sekian lembaga negara yang memiliki kedudukan setara," ujar Anies dalam keterangannya, Selsa (1/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga memaparkan bagaimana sejumlah kewenangan MPR dihapus atau diubah. Kewenangan menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) misalnya, kini tidak lagi menjadi wewenang MPR. Sebaliknya, MPR tetap memegang peran dalam amendemen UUD dan pelantikan presiden-wakil presiden, serta fungsi-fungsi konstitusional lainnya dalam kondisi tertentu.

Tak hanya mengangkat aspek kelembagaan, Anies juga menyinggung implikasi yuridis terhadap struktur ketatanegaraan pasca perubahan konstitusi, termasuk penguatan sistem presidensial, penerapan mekanisme checks and balances, Kedaulatan rakyat yang lebih langsung serta perdebatan mengenai peran ideal MPR.

Dalam sesi berikutnya, Pustakawan Madya MPR, Yusniar, memperkenalkan layanan dan koleksi Perpustakaan MPR RI. Ia mengungkapkan bahwa hingga akhir 2024, perpustakaan tersebut telah mengoleksi sekitar 15.455 judul buku fisik serta koleksi digital yang mencapai sekitar 3.000 judul - dapat diakses melalui aplikasi 'MPR Digital Library' di Playstore.

"Sesuai visinya, Perpustakaan ini ingin mewujudkan diri sebagai pusat layanan koleksi sumber daya informasi legislatif yang kayak, akurat, lengkap dan terbuka," ujar Yusniar.

Sementara itu, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga, Ali Sodiqin mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, kolaborasi dengan Setjen MPR sebagai langkah strategis untuk memperluas diskursus konstitusi di lingkungan akademik.

"Ini menjadi ruang yang sangat penting untuk mempertemukan pemikiran institusi negara dengan wacana akademik. Harapannya, ke depan bisa diperluas dalam bentuk riset dan pengabdian masyarakat," kata Ali Sodiqin.

Sebagai informasi, dipenghujung kegiatan, dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Perpustakaan MPR dan FSH UIN Sunan Kalijaga. Kerja sama ini mencakup bidang Tridharma Perguruan Tinggi serta pertukaran literasi dan publikasi akademik - mempertegas tekad kedua institusi untuk menjaga nalar konstitusi tetap hidup di ruang publik dan akademik, serta penyerahan buku Sosialisasi Empat Pilar MPR dari Perpustakaan MPR kepada Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Hadir dalam forum tersebut antara lain Kepala Biro Humas dan Sistem Informasi Setjen MPR RI Anies Mayangsari Muninggar, S.IP, ME, Pustakawan Madya Yusniar, SH serta Pustakawan Ahli Muda Satrya Yudha Hartanto, SE. Selain itu, Ketua Prodi Hukum Tata Negara FSH Gugun El Guyanie, S.HI, LL.M, Dosen Hukum Tata Negara FSH Dr. Moh. Tamtowi, M.ag serta sekitar 100 mahasiswa sebagai peserta.

Tonton juga Video: Badan Pengkajian MPR: Tidak Ada Pembahasan Kembali ke Amendemen UUD 1945

(akd/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article