Jakarta -
Selebritas sekaligus influencer Sarah Keihl baru menjadi ibu selama delapan bulan. Ia pun berbagi pengalaman mendebarkan seusai menjadi seorang ibu.
Salah satu yang paling membuatnya paling mendebarkan adalah ketika dirinya menyusui anaknya di momen pertama. Baginya itu adalah momen penuh tantangan.
"Pertama kali sih jujur lumayan deg-degan banget ya. Kayak, apakah aku bisa? Tapi aku selalu mencoba positive thinking, dan ternyata I can do it," ujar Sarah saat menghadiri acara peluncuran Evolving Mom & Cozy dari Momcozy di Jakarta Convention Center (JCC), kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ternyata pengalaman itu tidak berjalan mulus. Ia mendapatkan pengalaman yang luar biasa. Sarah mengenang momen menyakitkan ketika bayinya menggigit puting selama hampir 30 menit.
"Dia belum punya gigi, tapi dia gak mau lepas. Aku mau pencet hidungnya, kata orang kalau hidungnya dipencet dia akan lepas, tapi aku gak tega. Jadi aku tahan sakitnya," kenang Sarah.
Sempat frustrasi dan pusing mengenai hal tersebut, Sarah menambahkan kasih sayang terhadap sang buah hati menjadi kekuatan utama.
"Gak ada pilihan lain. Anak itu tanggung jawab kita," tuturnya.
Sarah juga menyinggung tantangan menjadi working mom. Ia kini harus menyusun ulang seluruh jadwal demi memberikan asi eksklusif.
"Kalau kerja, aku harus pumping dan prepare susu. Karena menurut aku itu masa-masa yang gak terjadi dua kali," katanya.
Cerita Sarah mencerminkan perjuangan para ibu modern yang membagi waktu antara karier dan merawat bayi. Momcozy hadir di Indonesia, membawa solusi nyata melalui inovasi teknologi menyusui.
Fallin Tika, Vice President of Marketing TNP Group, mengatakan kesejahteraan ibu sangat berpengaruh pada pertumbuhan anak.
"Kami percaya ibu tak perlu memilih antara merawat bayi dan diri sendiri juga keduanya harus seimbang. Itulah mengapa TNP Group membawa Momcozy ke Indonesia," jelas Fallin.
Dalam peluncuran ini, Momcozy memperkenalkan berbagai model pompa asi handsfree yang mempermudah ibu menyusui tanpa harus berhenti dari aktivitas sehari-hari.
(wes/mau)