Selain di Teras, Siswa SD di Pandeglang Juga Belajar di Bawah Pohon Sekolah

1 week ago 52
winjudi online winjudi slot online situs winjudi online winjudi Akun slot gacor online terkini Akun situs slot gacor online terkini Akun link slot gacor online terkini Akun demo slot gacor online terkini Akun rtp slot gacor online terkini Daftar slot gacor online Daftar situs slot gacor online Daftar link slot gacor online Daftar demo slot gacor online Daftar rtp slot gacor online Daftar slot gacor online terkini Daftar situs slot gacor online terkini Daftar link slot gacor online terkini Daftar demo slot gacor online terkini Daftar rtp slot gacor online terkini informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini winjudi online

Pandeglang -

Siswa Sekolah Dasar Negeri Bojen 2 di Desa Bojen, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Banten, harus belajar di teras sekolah. Hal itu dilakukan karena kekurangan ruang kelas.

"Kekurangan ruang kelas. Siswa ada 226, sementara ruang kelas ada 6," kata guru SDN Bojen 2, Karna Subagja, kepada wartawan, Selasa (20/5/2025).

Karna mengungkapkan kelas 1, 2, dan 3 tidak memiliki ruang untuk proses belajar-mengajar. Kondisi itu, katanya, sudah terjadi selama 3 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah tiga tahun berjalan," ungkapnya.

Pada tahun sekarang, Karna mengatakan pihak sekolah memberlakukan shift belajar untuk kelas 1 dan 2, menjadi dua rombongan belajar (rombel). Meski begitu, para siswa tetap kekurangan waktu belajar.

"Tidak maksimal, pagi kelas 1 A dan siang kelas B, (pagi) kelas 2 A dan siang kelas B. Jadi belajarnya sangat sedikit waktu di sekolah," katanya.

Karna melanjutkan siswa kelas 3 sampai saat ini belum bisa belajar di tempat yang layak. Para siswa masih belajar di teras, bahkan di bawah pohon.

"Kadang di teras, di halaman, di bawah pohon. Kalau musim hujan di kelas semua, jadi satu meja bisa diisi oleh empat siswa," kata Karna.

(whn/whn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article