Verrell Bramasta ke Karawang Demi Tujuan Mulia, Bukan Lagi Syuting FTV

2 days ago 16
winjudi online winjudi slot online situs winjudi online winjudi Akun slot gacor online terkini Akun situs slot gacor online terkini Akun link slot gacor online terkini Akun demo slot gacor online terkini Akun rtp slot gacor online terkini Daftar slot gacor online Daftar situs slot gacor online Daftar link slot gacor online Daftar demo slot gacor online Daftar rtp slot gacor online Daftar slot gacor online terkini Daftar situs slot gacor online terkini Daftar link slot gacor online terkini Daftar demo slot gacor online terkini Daftar rtp slot gacor online terkini informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini winjudi online

Jakarta -

Dulu Verrell Bramasta pernah syuting di luar Jakarta dan Kejebak Cinta Penjual Jagung (2016) hingga Tergulung Cinta Cewek Kampung (2016) dalam cerita FTV. Sekarang setelah gak aktif di dunia entertainment dan fokus berpolitik, kunjungan dia ke luar daerah jadi larger than life. Seperti saat datang ke Karawang pada Sabtu (28/6/2025).

Verrell Bramasta sedang dalam masa Kunjungan Daerah Pemilihan (Kundapil). Sebagai Anggota Komisi X DPR RI, dia hadir dalam peluncuran acara Indeks Risiko Iklim Desa (IRID) yang diselenggarakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) di Desa Mulyasari, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang.

Pria kelahiran 1996 itu bilang kehadirannya demi memastikan aspirasi desa dalam menghadapi krisis iklim didengar di ruang-ruang kebijakan nasional. Sekaligus juga menyampaikan bagaimana IRID menjadi inovasi penting buat membantu desa-desa di Karawang memahami dan menghadapi risiko perubahan iklim yang bisa berdampak langsung ke sektor pertanian dan pangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Verrell Bramasta (tengah berbatik), Anggota Komisi X DPR RI, saat masa Kunjungan Daerah Pemilihan (Kundapil), menghadiri acara Indeks Risiko Iklim Desa (IRID) yang diselenggarakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) di Desa Mulyasari, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, pada Sabtu (29/6/2025).Verrell Bramasta (tengah berbatik), Anggota Komisi X DPR RI, saat masa Kunjungan Daerah Pemilihan (Kundapil), menghadiri acara Indeks Risiko Iklim Desa (IRID) yang diselenggarakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) di Desa Mulyasari, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, pada Sabtu (29/6/2025). Foto: dok. Kemendesa PDTT

Isu perubahan iklim emang lagi santer banget dibahas di seluruh dunia. Verrell ingin memastikan warga di daerah pemilihannya teredukasi soal ini supaya Karawang bisa terus unggul dalam sektor pertanian dan pangan. Di topik yang lebih luas lagi, dia juga mau memastikan soal literasi pangan dan gizi buat anak-anak.

"Juga mendorong sinergi lintas sektor, agar pembangunan desa gak cuma fokus ke infrastruktur, tapi juga ketahanan manusia dan sumber daya lokal," katanya.

Semua demi kesejahteraan masyarakat di masa depan. Sebab Verrell Bramasta juga ngasih inisiatif ide mengembangkan kasawan di dapilnya termasuk Karawang, Purwakarta, dan Bekasi, sebagai desa wisata berbasis pangan lokal.

"Ini strategi membangun desa yang mandiri secara ekonomi, juga memperkuat identitas pangan lokal," lanjutnya.

Kehadiran Verrell di acara ini juga sekaligus menunjukkan bahwa isu ketahanan pangan dan perubahan iklim bukan hanya menjadi domain kementerian teknis. Tetapi menjadi bagian dari perjuangan lintas sektor, termasuk pendidikan, kebudayaan, dan generasi muda seperti dia.

(aay/mau)

Read Entire Article