Damkar Bekasi Kena Prank: Diminta Evakuasi Ular Berujung Disuruh Tagih Utang

8 hours ago 2
winjudi online winjudi slot online situs winjudi online winjudi Akun slot gacor online terkini Akun situs slot gacor online terkini Akun link slot gacor online terkini Akun demo slot gacor online terkini Akun rtp slot gacor online terkini Daftar slot gacor online Daftar situs slot gacor online Daftar link slot gacor online Daftar demo slot gacor online Daftar rtp slot gacor online Daftar slot gacor online terkini Daftar situs slot gacor online terkini Daftar link slot gacor online terkini Daftar demo slot gacor online terkini Daftar rtp slot gacor online terkini informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini winjudi online

Bekasi -

Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (Jabar), mendapatkan laporan palsu atau prank. Laporan tersebut meminta damkar mengevakuasi ular, tapi ternyata berujung menagih utang pinjaman online.

Petugas Damkar Kabupaten Bekasi Adi Nugroho mengatakan hal tersebut dilaporkan melalui telepon pada Sabtu (5/7). Saat itu penelepon meminta Damkar untuk mengevakuasi ular dalam septic tank di wilayah Setu, Kabupaten Bekasi.

"Nah dikasih lah nomor telepon pelapor itu. Kita hubungi, terus dia memberikan alamat rumah sama share location," kata Adi saat dihubungi, Senin (7/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu penelepon mengaku ketakutan dan menyebut ular tersebut besar. Damkar pun bergegas ke lokasi untuk melakukan evakuasi.

"Kita meluncur ke lokasi yang dikasih alamat dan shareloc, karena si pelapor ini yang nomor telepon ini pas kita konfirmasi dari petugas awal (pelapor bilang) 'cepet Pak ularnya gede ini dalam septic tank, kita takut' gitu. Makannya kita segera kan luncur ke sana," jelasnya.

Sesampai di lokasi, pemilik rumah yang dicantumkan penelepon mengaku tidak membuat laporan tersebut. Alhasil, Damkar pun mencoba menghubungi kembali sang penelepon.

"Terus ada anggota juga yang ngetuk ke rumah warga, ternyata rumah itu tuh namanya siapa gitu ya. 'bapak ada ularnya di mana Pak?', nggak ada ular katanya, akhirnya di situ kita curiga dong, 'bapak tadi telepon damkar nggak?' (dijawab pemilik rumah) 'Enggak'," imbuhnya.

Adi menyebut saat itu penelepon meminta disambungkan dengan pemilik rumah. Namun, anggota Damkar mencoba memancingnya dan berpura-pura menjadi pemilik rumah. Saat itulah, sang penelepon justru memaki dan menagih utang.

"Akhirnya ini kita telepon lagi nih si pelapor, pak ini rumahnya bapak yang mana gitu kan, ini kata yang punya rumah nggak ada ular gitu loh. 'coba kasih ini nih teleponnya, ke pemilik rumah' gitu. Akhirnya sama anggota saya yang satu lagi dipancing, diambil telepon udah, saya aja dia ngaku jadi pemilik rumah gitu," kata dia

"(Anggota terima telpon) 'halo pak saya pemilik rumahnya' (pelapor jawab) 'kamu Iwan ya?' kata dia gitu. Terus tahu-tahu dia langsung kata-kata kasar gitu, makian gitu terus, macem-macem lah 'bayar utang lu'," imbuhnya.

Adi menduga penelepon tersebut merupakan debt collector. Petugas Damkar sempat mencoba menghubungi penelepon kembali, tapi saat itu telepon dimatikan.

"Akhirnya kita sadar tuh, ini DC (debt collector) pinjol, udah akhirnya kita matiin, kita balik kanan ke Mako. Di Mako saya telpon lagi dengan nomor telpon tersebut, pertama nggak diangkat, kedua diangkat, saya bilang 'pak izin saya dari pemadam kebakaran,' dia cuman bilang 'ya udah kan, ya udah kan' terus langsung dimatiin gitu," jelasnya.

Adi menyayangkan ulah sang penelepon tersebut membuat laporan palsu. Saat ini pihaknya masih berdiskusi terkait tindak lanjut, termasuk koordinasi dengan kepolisian untuk menyelidiki penelepon.

(wnv/mea)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article