Bukan Panggung Sandiwara! Nicholas Saputra Bicara Kejujuran dalam Sinema

22 hours ago 1
winjudi online winjudi slot online situs winjudi online winjudi Akun slot gacor online terkini Akun situs slot gacor online terkini Akun link slot gacor online terkini Akun demo slot gacor online terkini Akun rtp slot gacor online terkini Daftar slot gacor online Daftar situs slot gacor online Daftar link slot gacor online Daftar demo slot gacor online Daftar rtp slot gacor online Daftar slot gacor online terkini Daftar situs slot gacor online terkini Daftar link slot gacor online terkini Daftar demo slot gacor online terkini Daftar rtp slot gacor online terkini informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini winjudi online

Jakarta -

Di era sekarang, film yang berangkat dari cerita novel sudah banyak menghias. Hasil dari filmnya pun kerap diterima atau bisa saja mengecewakan buat pembaca novel tersebut. Aktor dan produser Nicholas Saputra punya pandangan terkait perbedaan antara novel dan film.

Dalam acara Novel to Cinema Writing Academy, Nicholas menyebut film punya batas untuk menafsirkan isi dalam novel. Maka tak heran, jika adaptasi film dari novel ada yang menuai kekecewaan dari pembaca.

"Menurut saya, gak akan bisa sebuah film mencakup semua cerita dalam novel, karena adanya limitasi tertentu. Novel itu selalu punya kemelekatan secara personal dengan pembacanya, sedangkan film hal tersebut datang dari filmmaker," ujar Nicholas membuka diskusi di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (3/6/2025),

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bintang film Ada Apa Dengan Cinta? itu juga tak ragu menyinggung posisi aktor yang tampak bebas, namun tetap terikat dalam memainkan karakter.

"Kalau pemain film itu diatur, sebebas-bebasnya tetap ada limitasi dari berbagai aspek," katanya.

Nicholas Saputra lalu mengingatkan satu hal yang paling penting adalah kejujuran dalam berakting.

"Akting itu bukan pura-pura, justru itu yang paling jujur. Ketika aktor masih berpura-pura, itu tandanya belum menjiwai," tuturnya.

"Film itu bukan panggung sandiwara. Kita di sini justru membuka topeng pura-pura kita dan menjadi satu dengan karakternya," lanjutnya menegaskan.

Seakan menjadi cerminan langsung dari semangat kejujuran dan orisinalitas, muncul nama Karisma Saktika Bestari Semesta. Peserta termuda dalam pelatihan itu mencuri perhatian lewat naskah orisinal yang ditulis sendiri berjudul Timun Mas in Wonderland.

"Sekarang kan sudah beda lagi zamannya, jadi kayak mikir 'seru ya' kalau misal Timun Mas zaman dahulu tuh bisa diadaptasikan jadi versi modern gitu," ujar gadis berusia 10 tahun asal Semarang itu.

Inspirasi Karisma menulis naskah itu datang dari kegelisahaan terhadap minimnya tontonan anak yang sesuai usia.

"Karena kan sekarang juga sudah jarang ya," katanya.

Lewat imajinasi segar yang dibumbui nilai lokal, Karisma berharap karyanya bisa menjembatani dunia tradisi dan modern.

"Harapannya semoga bisa banyak yang suka. Terus bisa, ngeimbangin, mungkin tahun-tahunan sekarang ya, bisa ngeimbangin buat anak-anak juga gitu sih," tuturnya.

Perlu diketahui, acara Novel to Cinema Writing akan bergulir empat hari mulai 3-6 Juli 2025. Dihadirkan oleh Salaka Credu, AND Read, dan Persada Pictures, program ini dihadiri Agung Sentausa, Robert Ronny, Andrei Aksana, Nina Pane, dan Nicholas Saputra. Program ini ditujukan untuk membangun support sistem alih wahana dua arah yang saling mendukung antara dunia film dan penulisan.


(mau/wes)

Read Entire Article