RI Punya Peluang Lebih Besar Ekspor ke Eropa Dibanding AS, Ini Alasannya

23 hours ago 3
winjudi online winjudi slot online situs winjudi online winjudi Akun slot gacor online terkini Akun situs slot gacor online terkini Akun link slot gacor online terkini Akun demo slot gacor online terkini Akun rtp slot gacor online terkini Daftar slot gacor online Daftar situs slot gacor online Daftar link slot gacor online Daftar demo slot gacor online Daftar rtp slot gacor online Daftar slot gacor online terkini Daftar situs slot gacor online terkini Daftar link slot gacor online terkini Daftar demo slot gacor online terkini Daftar rtp slot gacor online terkini informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini winjudi online

Jakarta -

Menteri Perdagangan Budi Santoso meyakini Uni Eropa bakal jadi potensi pasar dagang baru yang menjanjikan buat Indonesia. Bahkan, Budi bilang pasar Eropa jauh lebih besar potensinya daripada Amerika Serikat (AS).

Dia memaparkan sampai saat ini Uni Eropa mengimpor barang-barang dari seluruh dunia hingga sebesar US$ 6,6 triliun sendiri. Sementara itu, Amerika cuma mengimpor barang senilai US$ 3,3 triliun saja. Artinya, pasar Uni Eropa dua kali lebih besar potensinya daripada AS.

"Ini alternatif baru ya buat pasar kita ya. Kan import EU itu ke dunia kan US$ 6,6 triliun. Kalau kita bandingkan Amerika kan hanya US$ 3,3 something, triliun ya," sebut Budi dalam keterangannya yang disiarkan virtual oleh Sekretariat Presiden, Minggu (13/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, bila Indonesia bisa lebih banyak memanfaatkan pasar dagang Uni Eropa, tentunya ini akan baik untuk menggenjot ekspor. Dan jadi alternatif pasar daripada yang sudah ada.

"Jadi kalau kita bisa masuk lebih besar ke EU saya pikir ini pasar yang bagus buat kita untuk alternatif pasar-pasar di negara lain," kata Budi.

Indonesia sendiri akan menyelesaikan perundingan perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Hal ini ditandai dengan bertemunya Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Uni Eropa Ursula von der Leyen di Brussel, Belgia.

Berdasarkan keterangan tertulis Kemenko Perekonomian, hubungan ekonomi antara Indonesia dan UE terus menunjukkan tren positif dengan nilai perdagangan mencapai US$ 30,1 miliar pada 2024. Neraca perdagangan antara kedua pihak juga tetap surplus bagi Indonesia, dengan peningkatan signifikan dari US$ 2,5 miliar di 2023 menjadi US$ 4,5 miliar pada 2024.

Adapun beberapa komoditas utama yang mendominasi ekspor Indonesia ke UE yakni minyak kelapa sawit dan turunannya, bijih tembaga, fatty acids (oleokimia), produk alas kaki, bungkil kelapa, besi baja, lemak cokelat dan kopra, serta produk berbasis karet dan mesin.

Studi yang dilakukan oleh CSIS (2021) dan Sustainability Impact Assessment oleh Komisi Eropa (2020) memperkuat optimisme terhadap manfaat ekonomi IEU-CEPA bagi Indonesia.

Diproyeksikan bahwa PDB Indonesia akan tumbuh sebesar 0,19%, dengan tambahan pendapatan nasional mencapai USD2,8 miliar, dan ekspor Indonesia berpotensi meningkat hingga 57,76% dalam tiga tahun ke depan.

(acd/acd)

Read Entire Article