Ingin RI Keluar dari Middle Income Trap, Sri Mulyani Minta Tolong Bank Dunia

1 month ago 33
winjudi online winjudi slot online situs winjudi online winjudi Akun slot gacor online terkini Akun situs slot gacor online terkini Akun link slot gacor online terkini Akun demo slot gacor online terkini Akun rtp slot gacor online terkini Daftar slot gacor online Daftar situs slot gacor online Daftar link slot gacor online Daftar demo slot gacor online Daftar rtp slot gacor online Daftar slot gacor online terkini Daftar situs slot gacor online terkini Daftar link slot gacor online terkini Daftar demo slot gacor online terkini Daftar rtp slot gacor online terkini informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini winjudi online

Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengajak Bank Dunia (World Bank) untuk menyusun strategi agar negara ASEAN termasuk Indonesia bisa keluar dari status negara berpendapatan menengah atau middle income trap.

Upaya menyusun rancangan strategis agar Indonesia bisa keluar dari status middle income trap dilaksanakan melalui penyelenggaraan The International Seminar and Growth Academy ASEAN. Acara ini digelar 23-24 September 2024 untuk membantu negara-negara ASEAN keluar dari middle income trap melalui strategi yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi.

"Bagaimana kita dapat menyusun strategi untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah," kata Sri Mulyani saat menyampaikan pidato kunci dalam acara tersebut di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (23/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sri Mulyani menyebut diskusi terkait upaya Indonesia bisa keluar dari middle income trap sebetulnya telah sering dilakukan. Hal itu menjadi tema utama sekaligus arah kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam 10 tahun terakhir.

Sayangnya selama 10 tahun terakhir itu pula Indonesia belum mampu keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah. Bank Dunia masih menjadikan Indonesia sebagai negara berstatus pendapatan menengah atas atau upper middle income country.

Sri Mulyani mengakui untuk keluar dari middle income trap tidaklah mudah. Harus ada strategi yang lebih jitu untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan berpendapatan tinggi ke depan.

"Ini adalah momen yang sangat krusial bagi negara dengan komposisi demografi yang muda dan pada saat yang sama memiliki sumber daya alam yang besar, serta terletak secara strategis dalam lalu lintas internasional maupun geopolitik," ucap Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengungkapkan upaya Indonesia untuk menjadi negara maju sebetulnya telah dilakukan pemerintah sejak era pemerintahan Presiden Soeharto. Menurutnya, yang menjadi kunci kritis ialah mendorong produktivitas tenaga kerja melalui pendidikan, kesehatan dan penciptaan lapangan kerja untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di level 7-8%.

"Jadi Indonesia dengan pertumbuhan 5% selama dekade yang penuh gejolak ini, apakah itu gejolak karena pandemi, geopolitik atau dalam hal gangguan yang datang dari bencana alam atau teknologi digital, kita perlu meningkatkan pertumbuhan ekonomi," tutur Sri Mulyani.

Ia menekankan pentingnya pemerintah dan lembaga internasional seperti Bank Dunia untuk memformulasi lebih rinci strategi agar bisa mengeluarkan negara-negara dari jebakan middle income trap sebelum menuanya demografi.

"Modal manusia sangat penting, tetapi pendidikan dan kesehatan sebagai garis besar tidak akan cukup. Diskusi harus lebih mendalam. Pendidikan seperti apa? baik dari segi konten, proses, terutama dengan teknologi digital sekarang, yang benar-benar dapat meningkatkan kualitas modal manusia? " tutur Sri Mulyani.

Bank Dunia sendiri mencatat, sejak 1990 hanya ada 34 negara yang berhasil keluar dari middle income trap, sedangkan 108 negara lainnya terjebak dalam status negara itu. Yang lebih buruk ialah laju pertumbuhan makin lambat di negara-negara berkembang karena permasalahan utang, populasi yang menua, hingga munculnya kebijakan proteksionisme global.

Untuk bisa mendorong negara keluar dari jebakan itu, Bank Dunia melalui The World Development Report 2024 telah mendesak negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah untuk mengadopsi teknologi modern dan negara-negara berpenghasilan menengah ke atas untuk berfokus pada inovasi.

(aid/kil)

Read Entire Article