Jakarta -
Banyak kedai kopi di Indonesia kini mempekerjakan para difabel di tempat mereka. Tujuannya mulia yaitu memberdayakan difabel yang penuh semangat dan punya kemampuan.
Penyandang disabilitas atau difabel kerap menjadi kaum minoritas di dunia kerja. Keterbatasan fisik atau sensorik yang mereka miliki sering kali menjadi penghalang untuk bekerja layaknya orang biasa.
Faktanya, kaum difabel masih bisa berdaya di tengah keterbatasan yang mereka miliki. Para tuna rungu, misalnya, bisa menjadi barista atau pelayan di kedai kopi menggunakan bahasa isyarat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa kedai kopi di Indonesia pun kini terkenal dengan inisiatif mulianya karena mempekerjakan difabel. Mereka meyakini kemampuan difabel dalam menunjang operasional sehari-hari.
Berikut 5 kedai kopi di Indonesia yang mempekerjakan difabel:
1. Kopi Kamu
Foto: detikcom/Diah Afrilian
Kopi Kamu di Jalan Wijaya I Nomor 62, Jakarta Selatan punya barista spesial yaitu para penyandang down syndrome. Mereka akan melayani pengunjung dengan sepenuh hati.
Pihak Kopi Kamu bekerja sama dengan Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS) untuk memberdayakan para penyandang down syndrome. Mereka diberikan pelatihan untuk menjadi barista, mulai dari meracik minuman sampai berkomunikasi dengan pelanggan.
Namun, pihak Kopi Kamu menyadari betul jika ada keterbatasan yang dialami penyandang down syndrome. Kopi Kamu, paling tidak, dapat menjadi wadah bagi teman-teman down syndrome untuk terus belajar dan mengasah ingatan juga motorik mereka.
Menyoal menunya, Kopi Kamu punya kopi botolan yang enak karena ditambahkan gula aren. Lalu ada juga campuran kopi dengan sirup markisa yang menyegarkan.
2. Kopi Tutur Rasa
Foto: dok. Midtown Hotels
Kedai kopi di Surabaya, Kopi Tutur Rasa jadi sorotan karena inisiatif mulia yang dilakukan. Mereka mempekerjakan para teman tuli sebagai barista. Sebelumnya teman tuli sudah mendapat pelatihan profesional.
Pelatihan itu mencakup cara bikin kopi sekaligus bagaimana cara melayani pelanggan. Kopi Tutur Rasa yang mempekerjakan teman tuli tersebar di 4 hotel, yaitu Midtown Hotel Surabaya, Hotel Midtown Residence Surabaya, Crown Prince Hotel Surabaya, dan Verwood Hotel & Serviced Residence Surabaya.
Mereka mulai bekerja bulan September hingga Desember 2024. Salah seorang teman tuli, Devi mengatakan semangat ingin jadi barista. "Saya mencoba untuk belajar agar bermanfaat untuk masa depan. Waktu awal belajar agak kesulitan, tapi akhirnya bisa. Ada keinginan pengen jadi barista," katanya.
3. Sunyi Coffee
Foto: Devi S. Lestari/detikfood
Sunyi Coffee bisa dibilang salah satu pelopor kedai kopi yang mempekerjakan kaum difabel. Usahanya sudah berjalan sejak 2019, dimulai dari rasa prihatin pemiliknya dengan nasib para difabel.
Sang pemilik, Mario Gultom dan beberapa rekannya akhirnya berinisiatif mendirikan coffee shop ramah difabel. Gerai pertamanya ada di bilangan Fatmawati, Jakarta Selatan.
Saat awal-awal membuka Sunyi Coffee tahun 2019, ia mempekerjakan 3 barista tuli dan 2 barista tuna daksa. Untuk barista tuna daksa ini terdiri dari barista satu tangan dan barista dengan kursi roda.
Demikian juga untuk pegawai kasir, cook, hingga waiters yang bertugas. Semuanya adalah teman-teman difabel. Mereka sebelumnya sudah diberikan pelatihan agar bisa melakukannya dengan maksimal.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.