Jumlah Penerima Bansos Beras 2025 Turun Dibandingkan Tahun Lalu

1 month ago 13
winjudi online winjudi slot online situs winjudi online winjudi Akun slot gacor online terkini Akun situs slot gacor online terkini Akun link slot gacor online terkini Akun demo slot gacor online terkini Akun rtp slot gacor online terkini Daftar slot gacor online Daftar situs slot gacor online Daftar link slot gacor online Daftar demo slot gacor online Daftar rtp slot gacor online Daftar slot gacor online terkini Daftar situs slot gacor online terkini Daftar link slot gacor online terkini Daftar demo slot gacor online terkini Daftar rtp slot gacor online terkini informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini winjudi online

Jakarta -

Jumlah penerima bansos beras tahun ini turun dibandingkan 2024. Tahun ini Pemerintah akan menyalurkan bansos beras selama Juni dan Juli 2025 kepada 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

Angka ini turun dibandingkan tahun lalu sebanyak 22 juta KPM. Kepala Badan Pangan Nasional menjelaskan pemerintah berkomitmen terus menajamkan akurasi database penerima bantuan. Jadi berbedaan itu bukan sekedar berkurang, tetapi diyakini akan lebih tepat sasaran.

"Tahun lalu 22 juta penerima, sekarang masih proses verifikasi, karena kita mau semakin akurat. Jadi bukan masalah naik atau turun. Akan tetapi jangan sampai bantuan beras sampai diterima orang yang salah. Jangan sampai missed targeted," jelasnya, dalam keterangan tertulis, Jumat (6/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arief mengatakan penyaluran bantuan ini telah mendapat persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto. Ia menyebutkan, dari 18,3 juta KPM, sebanyak 16,5 juta KPM telah terverifikasi.

"Bapak Presiden Prabowo sudah menyetujui berbagai program stimulus ekonomi yang salah satunya adalah bantuan pangan beras. Bantuan buat 18,3 juta penerima. Sampai rapat kemarin di Istana, jumlah penerima yang telah terverifikasi 16,5 juta," ucapnya.

Ariief juga mengatakan anggaran yang disiapkan untuk penyaluran bantuan itu Rp 4,6 triliun hingga Rp 5 triliun. Penerima bantuan beras akan menerima pasokan sebanyak 10 kilogram (kg) setiap bulan per satu KPM.

"Kita tunggu proses verifikasinya, namun paralel Badan Pangan Nasional sedang ajukan anggaran ke Kementerian Keuangan untuk bantuan pangan beras ini. Kurang lebih anggarannya sekitar Rp 4,6 sampai Rp 5 triliun, tergantung nanti penerimanya," ujar Arief.

Terakhir, program bantuan pangan beras juga sejalan dengan tujuan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras. Keduanya sama-sama menjadi upaya intervensi pemerintah dalam meredam fluktuasi harga beras.

Arief menekankan akan memfokuskan ke daerah-daerah yang paling memerlukan intervensi guna menekan harga beras.

"Wilayahnya kita utamakan daerah-daerah yang memang paling perlu. Paling perlu maksudnya yang harga berasnya sudah mulai tinggi, misalnya Papua, Maluku, Indonesia Timur itu. Termasuk daerah sentra atau tidak sentra tapi harga berasnya ada kenaikan, itu juga yang harus didahulukan," jelas Arief.

(ada/hns)

Read Entire Article