Mendag Sebut Eropa Mulai Lunak soal Larangan Produk Sawit cs

1 day ago 1
winjudi online winjudi slot online situs winjudi online winjudi Akun slot gacor online terkini Akun situs slot gacor online terkini Akun link slot gacor online terkini Akun demo slot gacor online terkini Akun rtp slot gacor online terkini Daftar slot gacor online Daftar situs slot gacor online Daftar link slot gacor online Daftar demo slot gacor online Daftar rtp slot gacor online Daftar slot gacor online terkini Daftar situs slot gacor online terkini Daftar link slot gacor online terkini Daftar demo slot gacor online terkini Daftar rtp slot gacor online terkini informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini winjudi online

Jakarta -

Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan Uni Eropa mulai melunak soal larangan produk-produk pertanian yang disebut memicu deforestasi. Produk itu seperti minyak kelapa sawit, ternak, coklat, kopi, kedelai, karet hingga kayu.

Larangan produk-produk itu sempat dituangkan dalam UU Anti Deforestasi Uni Eropa atau European Union Deforestation Regulation (EUDR). Hal tersebut juga yang selama ini dinilai menjadi ganjalan perundingan perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Namun, Budi bilang kini Uni Eropa mulai melunak terhadap aturan tersebut. Terlebih lagi setelah perundingan IEU-CEPA hampir selesai belakangan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya sebenarnya kan ketika proses IEU-CEPA ini mau selesai ya, hal-hal seperti EUDR dan sebagainya itu mulai melunak ya. Jadi nanti keharapan kita ini kita mulai dulu aja, kita menyelesaikan CEPA dulu, yang lain itu sebenarnya sudah mulai soft gitu ya," kata Budi dalam keterangannya yang disiarkan virtual oleh Sekretariat Presiden, Minggu (13/7/2025).

Budi bilang saat ini Uni Eropa nampak sangat membutuhkan jalan untuk bermitra dengan Indonesia. Maka dari itu mereka nampak lunak soal produk sawit cs dalam perundingan IEU-CEPA.

"Ini sudah mulai melunak lah. Karena mereka juga tentu ingin bermitra dengan kita ke depannya," sebut Budi.

Di sisi lain, Budi juga bicara mengenai lamanya perundingan yang dilakukan untuk IEU-CEPA. Hampir 1 dekade lamanya perundingan perjanjian dagang ini dijalankan.

Menurutnya, memang wajar negosiasi dilakukan dengan sangat panjang. Sebab, semua pihak ingin mendapatkan kesepakatan yang saling menguntungkan.

"Ya namanya ini ya, namanya negosiasi itu kan tawar-menawar, jual beli, sebenarnya sih negosiasi itu kan kesepakatan. Jadi untuk mencapai kesepakatan yang saling menuntungkan kan kadang tidak mudah," pungkas Budi.

(acd/acd)

Read Entire Article