Jakarta -
Produsen wadah penyimpanan makanan ikonik berusia 78 Tahun, Tupperware, terancam bangkrut dan gulung tikar. Kini perusahaan sedang mempersiapkan pengajuan pailit secepatnya walaupun rencana ini masih belum final dan bisa saja berubah.
Melansir BBC, Rabu (18/9/2024), Presiden dan CEO Tupperware Brands Corporation, Laurie Ann Goldman mengatakan bahwa mereka akan meminta izin pengadilan untuk memulai proses penjualan bisnisnya, dan ingin perusahaan terus beroperasi selama proses kebangkrutan berlangsung.
Tepat setahun yang lalu, perusahaan sudah memperingatkan bahwa mereka mungkin akan bangkrut, kecuali jika Tupperware berhasil mendapatkan pendanaan baru dengan cepat. Tupperware juga sudah berusaha untuk menargetkan penjualan ke pelanggan yang lebih muda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berencana untuk terus melayani para pelanggan kami yang berharga dengan produk-produk berkualitas tinggi yang mereka sukai dan percayai selama proses ini," ujar Laurie dikutip dari BBC.
jatuh lebih dari 50% di minggu ini setelah ada laporan bahwa mereka berencana untuk mengajukan kebangkrutan. Tupperware telah berjuang selama bertahun-tahun dalam membendung penurunan penjualan produknya.
Pemilik Tupperware
Melansir dari situs resmi perusahaan, Tupperware pertama kali didirikan oleh Earl Silas Tupper sekitar 78 tahun yang lalu. Ia merupakan seorang ahli kimia yang lahir pada 1907 silam.
Sejak berusia 21 tahun, Tupper bergabung dengan perusahaan yang berbasis inovasi dan melakukan berbagai riset. Dari sana ia berhasil menemukan metode untuk memurnikan ampas biji hitam polyethylene (bahan dasar pembuat plastik) menjadi plastik yang fleksibel, kuat, tidak berminyak, bening, aman, ringan dan tidak berbau.
Kemudian pada 1938, akhirnya Tupper mendirikan usaha plastik miliknya sendiri bernama Earl S Tupper Company. Melalui perusahaan itu Tupper mematenkan produknya dengan nama Poly-T.
Beberapa tahun berselang, Tupper kembali mendapat ide untuk membuat wadah kedap udara seperti kaleng cat dari plastik untuk menyimpan makanan. Dari sanalah ia kemudian meluncurkan produk Wonderlier Bowl dan Bell Tumbler dengan merek Tupperware pada 1946.
Kini kepemilikan Tupperware sudah terbagi dalam bentuk saham. Sehingga perusahaan ikonik pembuat wadah makanan tersebut sudah dimiliki oleh banyak orang atau perusahaan.
Menurut situs Nasdaq, saat ini setidaknya ada sekitar 82 lembaga/perusahaan yang memegang saham di Tupperware Brands Corporation (TUP). Kepemilikan institusional ini mencakup 23,46% saham perusahaan dengan nilai US$ 6 juta.
(fdl/fdl)