Mau Bangun Bisnis Kuliner? Perhatikan Hal-hal Ini

2 months ago 21
slot gacor anti rungkad
slot gacor anti rungkad
slot gacor anti rungkad
slot gacor anti rungkad
slot gacor anti rungkad
slot gacor anti rungkad
slot gacor anti rungkad
slot gacor anti rungkad
StarJudi slot gacor anti rungkad
WinJudi slot gacor anti rungkad
StarJudi slot gacor anti rungkad
WinJudi slot gacor anti rungkad
WinJudi slot gacor anti rungkad
StarJudi slot gacor anti rungkad Perusahaan PG Soft Membuka Pendaftaran Baru Untuk Semua Lulusan, Semua Umur Bisa Mendaftar 5 Shio Ini Akan Mendapatkan Rezeki yang Tiada Henti: Gates of Olympus Siap Menyambut Kemewahan Badai dan Petir Menyambar di Gates of Olympus Membuat x1000 Banjir Turun Terus Bagaimana Fenomena Equinox di Indonesia Menjadi Tombak Kemenangan di Mahjong Ways Hari Ini? Belajar Dari Orang Jepang, Inilah 3 Cara Menang Besar di Mahjong Ways 2 Dapatkan Saldo DANA Gratis Rp350.000 dari Gates of Olympus, Gunakan 5 Cara Ini Otomatis Langsung Cair Kasus PHK di Pulau Jawa Semakin Meningkat, Linda Mantan Karyawan Swasta Menjadi Sukses di Mahjong Ways Kisah Siti Sang Penyapu Jalanan yang Mendapatkan Kemenangan besar Mahjong Ways di PG Soft Menuju Indonesia 2025: Mahjong Ways dan PG Soft Siap Mengawal Hingga Akhir! Temuan Hasil Penelitian Terbaru Master Cun: Bermain Mahjong Ways Mampu Meningkatkan Perekonomian Keluarga
winjudi online winjudi slot online situs winjudi online winjudi Akun slot gacor online terkini Akun situs slot gacor online terkini Akun link slot gacor online terkini Akun demo slot gacor online terkini Akun rtp slot gacor online terkini Daftar slot gacor online Daftar situs slot gacor online Daftar link slot gacor online Daftar demo slot gacor online Daftar rtp slot gacor online Daftar slot gacor online terkini Daftar situs slot gacor online terkini Daftar link slot gacor online terkini Daftar demo slot gacor online terkini Daftar rtp slot gacor online terkini informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini winjudi online

Jakarta -

Bisnis kuliner atau Food and Beverage (F&B) menjadi salah satu sektor yang bertumbuh pesat di Indonesia. Seiring berkembangnya zaman, beberapa lini usaha seperti coffee shop hingga restoran nampak semakin menjamur di tengah masyarakat.

Tidak sedikit pula, usaha-usaha garapan anak Indonesia bisa berekspansi hingga ke kancah global. Namun demikian, tidak semua bisnis kuliner bisa berkembang stabil dan memiliki prospek menjanjikan di masa mendatang.

Celebrity Chef & Founder Mangkoku Arnold Poernomo mengatakan, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan untuk memastikan apakah bisnis yang dijalankan stabil dan siap dikembangkan. Untuk awalannya, masyarakat harus memperhitungkan dengan baik pemasukan dan margin yang diperoleh dari operasi bisnis dalam 2-3 bulan berjalan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lihat marginnya. Jangan cuma lihat penjualan kotor, wah ramai banget. Tiba-tiba, jadinya berapa? Kalau dipotong, setelah dua atau tiga bulan, minusnya di mana? Menjalankan bisnis F&B itu susah banget," kata Arnold, dalam acara Creativepreneur Summit 2024 di Jakarta Convention center (JCC), Minggu (25/8/2024).

Menurutnya, menjalankan bisnis F&B bukanlah hal mudah. Diperlukannya keseimbangan dalam bisnis, termasuk untuk mencari rekan bisnis yang tepat. Selain itu, memiliki mentalitas yang kuat juga menjadi salah satu kunci penting.

Arnold mengatakan, perlu mental yang siap dan pemikiran visioner untuk menjalankan bisnis hingga bisa ekspansi ke luar negeri. Menurutnya, akan berbeda jauh cara berbisnis dari orang yang sudah punya rencana besar untuk buka puluhan cabang bahkan hingga ekspor ketimbang yang hanya satu cabang.

"Contoh pertama kali kita buka Mangkokku, partner saya berpesan, kamu kalau bisa mikirnya buka lima, buka sepuluh, cara kita berbisnis akan berbeda. Dan juga kita perlu berpikir bagaimana kita cut cost, expand, bagaimana membuat produk yang konsisten, pemasarannya, cara memperluas, cara mengekspor. Jadi, menjalankan bisnis F&B itu mencakup semua aspek bisnis," ujarnya.

Di sisi lain, menurutnya para pebisnis F&B harus berani menetapkan langkah, tidak hanya dalam hal pengembangan bisnis tetapi juga memutuskan untuk menutup bisnis tersebut apabila perkembangannya sudah tidak sehat.

Sementara itu, Co-Founder Kopi Kalyan Iman Kusumaputra mengatakan, dibutuhkan adanya suatu benchmark atau tolak ukur untuk menilai kinerja bisnis. Hal ini baik dalam sisi margin, pelanggan, hingga peringkat.

"Kalau kita bisa tahu apakah bisnis kita berjalan baik atau tidak, yang selalu saya pegang adalah 75-25. 75% adalah pelanggan yang kembali, dan 25% adalah pelanggan baru. Jadi, selama kita mendapatkan 75% pelanggan yang kembali, 25% pelanggan baru, maka menurut saya bisnis Anda akan berjalan dengan baik," kata Iman.

Partner Potato Head dan Chairperson Paloma Sjahrir Foundation, Ratna Kartadjoemena juga mewanti-wanti masyarakat yang mau membuka bisnis untuk hati-hati dan memperhitungkan segala sesuatunya dengan cermat.

"Berapa banyak gerai yang Anda miliki, karena Anda memiliki biaya tetap. Mau tidak mau harus merekrut HR, harus ada finance. Tapi setiap orang itu mahal. Kalau digabung, kalau outletnya cuma satu, ya jomplang. You need this fixed cost to be able to support outlets yang lebih banyak, supaya biayanya masuk akal," ujar Ratna.

(shc/das)

Read Entire Article